Pakar Marketing Hermawan Kartajaya Berbagi Kiat Sukses untuk Mahasiswa

Ini kiat sukses untuk mahasiswa dari Pakar Marketing Hermawan Kartajaya.
Pakar Marketing Hermawan Kartajaya memberikan kuliah umum di Kampus Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, Jumat (1/3/2019). (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 1/3/2019) - Pakar Marketing sekaligus Presiden World Marketing Association (WMA) Hermawan Kartajaya mengatakan mahasiswa itu harus di otaknya tertanam jiwa bisnis, setelah lulus kuliah harus langsung berbisnis.

“Habis kuliah harus berbisnis, jangan sampai sekolah itu tidak dipakai untuk membuktikan, apa yang dia pelajari di kampus,” ujar Hermawan dalam kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa di kampus Universitas Bosowa (Unibos) Makassar.

Tantangan mahasiswa era ekonomi saat ini menurut Hermawan, adalah mengintegrasikan paradoks-paradoks itu, jangan sampai berpegang kepada silabus-silabus yang ada di universitas.

“Jadi belajar itu dari orang praktik. Jadi harus banyak mengundang praktisi-praktisi,” tambahnya.

Belajar itu dari orang praktik. Jadi harus banyak mengundang praktisi-praktisi

Pendiri perusahaan konsultan marketing MarkPlus Inc, tersebut mengimbau kepada mahasiswa untuk jangan mudah mempercayai berita hoaks yang berkembang sangat masif saat ini, khususnya di media sosial. Itulah mengapa ia sarankan agar para anak muda itu jangan mau dikuasai teknologi, tapi harus menggunakannya dengan baik.

“Mahasiswa itu anak muda, biasanya tidak pakai mikir. Jangan kita dikendalikan oleh teknologi. Kita harus menguasai teknologi. Jangan menolak berita informasi dari teknologi, tapi jangan terus di-share tanpa mengecek kebenarannya. Itu sama saja kita dikuasai mesin,” pungkas pria yang pernah dinobatkan sebagai 50 Gurus Who Have Shaped The Future of Marketing sebagai pakar konsultan bisnis dan manajemen di Indonesia. []

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.