KOALISI JUMBO UNTUK SIAPA
Oleh: Bagas Pujilaksono, Akademisi Universitas Gadjah Mada
Nalar sehat saya sangat tergelitik, soal munculnya wancana Koalisi Jumbo. Untuk siapa? Manfaatnya apa? Perlu dikaji lebih jauh. Data obyektif yang merujuk pada kepentingan nasional sangat minim.
Saya belum tertarik membahas Koalisi Jumbo tersebut secara panjang lebar saat ini. Saya ingin mengingat kembali tahun 2014, saat PDI Perjuangan mengajukan Jokowi sebagai Capres PDI Perjuangan 2014. Saya melihat Megawati Soekarnoputri begitu legawa, menunjuk Jokowi sebagai Capres PDI Perjuangan.
Dari sudut pandang dan cara berpikir saya, persoalan ini bukan hal mudah bagi Megawati Soekarnoputri untuk bersikap dan mengambil keputusan.
Saya yakin Megawati Soekarnoputri akan mengambil keputusan tepat dalam memilih Capres PDI Perjuangan 2024.
Beliau begitu legawa melepaskan kesempatan yang sebenarnya bisa Beliau pergunakan sendiri, maju Capres PDI Perjuangan 2014, namun Beliau sebagai negarawan sejati, menanggalkan kepentingan pribadi, mengedepankan kepentingan nasional. Majulah Jokowi sebagai Capres PDI Perjuangan di 2014, dan kembali terulang di 2019.
Luar biasa, suatu proses politik yang rumit dan pelik dalam frame kenegaraan, yang akhirnya bisa terwujud dengan sukses gemilang. PDI Perjuangan telah mendukung dan mengawal Pemerintahan Presiden Jokowi dua periode dengan sangat baik.
Bung Karno adalah Presiden Indonesia terbaik hingga saat ini. Saat Beliau berkuasa, tak satupun putra-putri Bung Karno yang menjadi wali kota, gubernur, berbisnis atau berpolitik di bawah bayang-bayang nama besar Bung Karno.
Bung Karno diusir dari Istana Negara dan menjadi tahanan politik Rezim Orba di Wisma Yaso hingga Beliau wafat, padahal seluruh hidup Bung Karno didedikasikan untuk bangsa dan negaranya.
Bangsa ini memperlakukan Bung Karno sangat tidak adil.
PDI Perjuangan adalah partai ideologis berpijak pada Ideologi Pancasila dan ajaran Bung Karno (Marhenisme).
Di sana ada Koalisi Jumbo, dengan spektrum kepentingan politik yang sangat lebar, mungkin, yang pasti PDI Perjuangan adalah Parpol Jumbo dengan hanya satu kepentingan, yaitu kepentingan nasional.
Indonesia harus tetap tegas dan konsisten dengan politik luar negeri Bebas dan Aktif khususnya persoalan bangsa Palestina. Urusan Indonesia bukan hanya Pildun U-20, emangnya gue pikirin, masih banyak yang jauh lebih penting dan bermanfaat: pemberantasan korupsi, pendidikan nasional, kemandirian bangsa di sektor hulu (kimia dan logam dasar), energi nuklir, industri militer, konstruksi dan manufaktur, dll.
Saya merasakan sekali, kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini tidak sehat. Diculke ndhase dicekeli buntute. Habis manis sepah dibuang. Padha lali mula duksina.
Saya yakin Megawati Soekarnoputri akan mengambil keputusan tepat dalam memilih Capres PDI Perjuangan 2024.
Saya sangat berharap, Ganjar Pranowo menjadi Capres PDI Perjuangan 2024. Konsekuensi logis, jika Ganjar menjadi Capres PDI Perjuangan 2024, elektabilitas PDI Perjuangan akan mencapai dikisaran 30%.
Ganjar Pranowo adalah Capres terbaik dibandingkan capres-capres lainnya. Konsistensi dalam komitmen dan integritas kebangsaannya.
Sekadar wacana, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Rapatkan barisan kaum Marhenis, mendukung PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo. []