Oleh: Bagas Pujilaksono, Akademisi Universitas Gadjah Mada
Mendekati pendaftaran Capres-Cawapres di KPU bulan Oktober 2023, pilihan Cawapres konvergen ke Mahfud MD dengan alasan rasional dan kepentingan nasional.
Paslon Ganjar-Mahfud saling melengkapi, terutama dalam hal pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi di Indonesia.
Kemiskinan di Indonesia utamanya karena tingkat korupsi yang masih tinggi. Korupsi adalah musuh bersama.
Memilih cawapres argumennya aspirasi akar rumput, punya basis massa. Bukan karena disukai si A, atau si B.
Spektrum Mahfud MD sangat lebar dalam mendulang elektoral. Dalam korelasinya dengan Ganjar, keduanya saling menguatkan.
Pernah saya bahas dalam tulisan saya sebelumnya, bahwa akan ada fenomena migrasi konstituen besar-besaran ke PDI Perjuangan dan paslon Ganjar-Mahfud. Dan saat ini, fenomena itu mulai kelihatan dari hasil-hasil survey.
Simulasi matematis dan data empiris fit very well.
Insya Allah, Ganjar dan Mahfud berkarakter terpuji dengan etika dan moral yang luhur. Bersih, sederhana dan pekerja keras.
Konon katanya, once upon a time, Lik Kemin menampar, mencekik dan memperkosa mbokdhe Junti. Mbokdhe Junti melawan sekuat tenaga sambil teriak-teriak panggil Hansip...hansip...hansip. Setelah tenaga mbokdhe Junti habis karena kelelahan, teriakannya menjadi lirih tinggal Han...han...sip...sip...siplah. Perbuatan Lik Kemin jelas perbuatan kriminal. Dan, hanya bisa dilakukan oleh orang yang brangasan, temperamental dan psikopat.
Watuk isa ditambani, nak watak digawa mati.
Laku dhedhemitan lan membo-membo. Dluwah-dluweh kaya bayi edan.
Mana mungkin si Musang berubah jadi domba? Adanya, musang berbulu domba.
Bara-bara rakyat dikasih makan gratis, bisa-bisa diculik, ditampar, dicekik dan dibunuh, pulang tinggal nama. Ngeri!
Mbak Tumiyem berperilaku, buruk muka, cermin dibelah. Atau malah nggak berani bercermin, malu melihat bopeng mukanya sendiri? Dasar Tumiyem badut!
Indonesia adalah negara demokrasi yang menjunjung tinggi kebabasan berbicara. Dikit-dikit lapor polisi, dikit-dikit lapor polisi, alasannya pencemaran nama baik. Emangnya namanya baik? Dasar Kadrun!
Insya Allah, Ganjar dan Mahfud berkarakter terpuji dengan etika dan moral yang luhur. Bersih, sederhana dan pekerja keras.
Pangeran Darpo tega mengusir adik kandungnya sendiri, yaitu pangeran Kayun, hanya gara-gara tahta kerajaan.
Insya Allah, Ganjar-Mahfud bukan sosok ambisius dan haus kekuasaan. Apalagi menghalalkan segala cara untuk berkuasa.
Rapatkan barisan, dukung Ganjar-Mahfud dan PDI Perjuangan, golong gilig, sak iyek sak ekoproyo, holobis kuntul baris, gotong royong. MERDEKA! []