NH Dini: Lebih Baik Lagi Menjadi Pengarang Namun Punya Pekerjaan Lain

NH Dini berpesan untuk menjadi pengarang namun punya pekerjaan lain. Kenapa?
NH Dini. (Foto: Femina/Dachri Megantara S)

Jakarta, (Tagar 8/12/2018) - Bakat saja tidak cukup. Kepintaran bukan segalanya. Dibutuhkan kerja keras, kegigihan, keuletan, konsistensi yang diuji dengan waktu. Itulah NH Dini dalam proses kreatif penulisan novel. 

NH Dini bakat menulisnya tampak sejak kecil. Pada usia remaja ia sudah tahu bagaimana menyalurkan bakatnya, dan bagaimana mengubah bakatnya itu menjadi aktivitas produktif. Yaitu, rajin mengirim naskah cerita pendek ke berbagai majalah. 

Ia juga tahu bagaimana merawat dan mengembangkan bakat, satu di antaranya adalah bergabung dalam komunitas yang diisi orang-orang yang mempunyai minat sama. Maka ia bergabung dalam komunitas sandiwara radio dimana ia sesekali menulis naskah sandiwara sendiri. 

Sepanjang karier sebagai penulis, NH Dini menyabet penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari pemerintah Thailand. 

Ia mengatakan, karya-karyanya selama ini merupakan hasil dari realita kehidupan, pengalaman pribadi, dan kepekaan terhadap lingkungan dalam setiap tulisannya.

Selain Dua Dunia, Pada Sebuah Kapal dan Namaku Hiroko, karya lain NH Dini yakni Orang-orang Tran, Pertemuan Dua Hati, Hati yang Damai, sampai Dari Pangakik Ke Kamboja.

Itu semua belum termasuk karyanya dalam bentuk kumpulan cerpen, novelet, atau cerita kenangan.

Pada 1956, sambil bekerja di Garuda Indonesia Airways (GIA) di Bandara Kemayoran, Dini menerbitkan kumpulan cerita pendeknya, Dua Dunia. Sejumlah bukunya dicetak ulang sampai beberapa kali.

NH Dini sangat cinta pekerjaannya sebagai penulis novel. Dalam keadaan sakit sekalipun, ia terus berkarya.

NH Dini sendiri mengaku produktivitasnya dalam menulis termasuk lambat. Ia mengambil contoh bukunya yang berjudul Pada Sebuah Kapal, prosesnya hampir sepuluh tahun sampai buku itu terbit, padahal mengetiknya hanya sebulan. 

Walau produktivitasnya lambat, ada sisi-sisi lain dari cara menulis NH Dini yang layak disimak.

Berikut ini tips menulis novel dari NH Dini:

1. Teknik Menulis Bukan Segalanya

Dini dikenal memiliki teknik penulisan konvensional. Namun, menurutnya teknik bukan segalanya, teknik bukan tujuan melainkan sekadar alat. Tujuannya adalah tema dan ide. Kuncinya adalah teknik penulisan disertai kekayaan dukungan tema yang sarat ide cemerlang. Ia merasa cukup puas dalam mengungkapkan isi hatinya dengan teknik konvensional.

2. Rajin Mengumpulkan Catatan

Baginya yang paling mengasyikkan adalah mengumpulkan catatan serta penggalan termasuk adegan fisik, gagasan dan lain-lain. Ketika ia melihat atau mendengar sesuatu yang unik, sebelum tidur ia menuliskannya di buku catatan dengan tulis tangan. Bibit-bibit tulisan itu disimpannya dalam sejumlah map. Ketika datang waktu senggang, ia menuliskannya menjadi rangkaian cerita.

3. Menyiram Tanaman Sambil Berpikir

Ia mempunyai kebiasaan menyiram tanaman sambil berpikir, mengolah dan menganalisis naskah yang sedang dikerjakannya. Ritual ini sangat membantunya dalam proses penulisan.

4. Mempunyai Pekerjaan Lain

Pada suatu kesempatan, NH Dini berpesan agar anak-anak muda banyak membaca dan tidak hanya keluyuran. Ia juga sangat senang kalau ada pemuda-pemudi yang mau jadi pengarang, tidak hanya jadi dokter atau pedagang. Lebih baik lagi katanya, menjadi pengarang namun mempunyai pekerjaan lain. []

Berita terkait
0
Sidang Isbat Digelar Hari Ini, Penentuan Tanggal 1 Dzulhijjah 1443 H
Sidang isbat penentuan tanggal 1 Dzulhijjah 1443 H akan digelar oleh Kementrian Agama (Kemenag) pada Rabu, 29 Juni 2022.