NASA: Lapisan Ozon Menyusut, Pertumbuhan Tanaman Terganggu, Lihat Videonya

Para ilmuwan NASA menyebutkan, lubang raksasa di lapisan ozon pelindung Bumi telah menyusut. Besar lubang itu di tahun ini sekitar 7,6 juta mil persegi.
Lapisan Ozon Menyusut, Pertumbuhan Tanaman Terganggu, Lihat Videonya. (Foto/Ilustrasi:Ist)

Maryland (Tagar 3/11/2017) - Para ilmuwan NASA menyebutkan, lubang raksasa di lapisan ozon pelindung Bumi telah menyusut. Besar lubang itu di tahun ini sekitar 7,6 juta mil persegi, sekitar dua setengah kali ukuran Amerika Serikat, September lalu. Tapi masih 1,3 juta mil persegi lebih kecil dari tahun lalu.

Penyebab penyusutan ialah akibat kondisi cuaca yang lebih hangat dari biasanya di stratosfer sejak tahun 2016 lalu. Udara hangat menahan zat kimia seperti klorin dan bromin yang menggerogoti lapisan ozon. Penyusutan lubang ozon dapat ditelusuri sejak pertengahan tahun 1980an yaitu saat adanya larangan emisi bahan kimia yang merusak ozon.

"Kondisi cuaca di Antartika sedikit lebih lemah dan menyebabkan suhu lebih hangat, yang memperlambat hilangnya ozon," kata Paul A. Newman, ilmuwan bumi di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Md.

Ini video tentang lapisan ozon:

Kemerosotan lapisan ozon terjadi di Antartika. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi manusia yang tinggal di belahan bumi bagian selatan. Ozon adalah gas yang tidak berwarna yang melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya yang dapat menyebabkan kanker kulit, penyakit katarak serta mengganggu pertumbuhan tanaman.

Dari pertengahan tahun 1980-an dan sampai tahun 1990an, lubang ozon menjadi sensasi di seluruh dunia. Publik khawatir terhadap kesehatan ilmuwan di Kutub Selatan, apakah mereka akan dibakar oleh radiasi ultraviolet saat mempelajari lubang yang membutakan mata mereka atau merusak kulit mereka. Meningkatnya ketakutan terhadap penyakit kanker kulit dan menyusutnya lubang ozon mendorong 197 negara untuk menandatangani Protokol Montreal. Temuan para ilmuwan yang terjadi Kamis (2/11) ini telah menunjukkan bahwa dunia berada pada jalur untuk segera memperbaiki kondisi di bumi.

"Temuan ini dapat meyakinkan masyarakat bahwa ini adalah masalah. Inilah yang akan terjadi jika kita tidak menghadapinya," kata ahli kimia Mario Molina penemu lubang ozon yang dianugerahi Hadiah Nobel untuk penelitiannya tahun 1995 lalu.

Pada tahun 2014, para ilmuwan di Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan penyusutan  lapisan ozon disebabkan oleh bahan kimia yang digunakan di lemari es, pendingin udara dan kaleng aerosol tahun 1980an. Pada bulan Juni tahun depan, para ilmuwan mengidentifikasi kemungkinan ancaman terhadap pemulihan ozon karena adanya zat diklorometana (sebuah bahan kimia industri dengan kekuatan untuk menghancurkan ozon)  berlipat ganda di atmosfer selama 10 tahun terakhir. Jika konsentrasinya terus berkembang, bisa menunda lapisan ozon di Antartika kembali normal hingga 30 tahun. Demikian  penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications.(TheWashingtonPost/wwn)

Berita terkait
0
Ramalan Zodiak Sabtu 2 Juli 2022, Peruntungan Cinta
Ramalan zodiak Sabtu, 2 Juli 2022, untuk semua zodiak yang menggambarkan tentang sebuah peruntungan dalam cinta yang akan Anda alami hari ini.