NASA Bakal Ciptakan Oksigen di Bulan dari Emas

NASA berencana membuat oksigen di bulan dari bahan emas menggunakan alat MOXIE.
Emas batangan. (Foto: Pixabay/Steve Bidmead)

Jakarta - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana membuat oksigen di bulan dari bahan emas. Material emas ini akan digunakan sebagai bahan utama dari alat MOXIE (Mars Oxygen In-Stu Resource Utilization Experiment). Gagasan ini dirumuskan oleh Michael Hecht, selaku peneliti utama MOXIE.

Dilansir dari laman Tech Times, Rabu, 22 April 2020, alat MOXIE ini akan membantu para astronot untuk mengubah karbon dioksida di bulan dan Mars menjadi oksigen.

Sebelumnya NASA juga berencana meluncurkan rover NASA Perseverance ke bulan pada Juli 2020. Rover luar angkasa akan dikembangkan untuk mengekstrasi potongan Mars yang akan dibawa kembali ke bumi pada 2031. Sampel ekstrasi ini akan diamati untuk memperoleh informasi tambahan terkait misteri Planet Merah ini.

Astronot NASA di bulanAstronot NASA di bulan. (Foto: Pixabay)

"Ketika kami mengirim manusia ke Mars, kami ingin memastikan mereka kembali dengan aman. Untuk melakukan itu, mereka membutuhkan roket. Disana kita bisa membuat propelan oksigen cair dan kita tidak harus membawanya kesini. Kami akan membawa tangki oksigen kosong dari bumi dan mengisinya di bumi," tulis sebuah laporan di Tech Times.

Nantinya alat MOXIE ini akan diluncurkan bersamaan dengan rover NASA Perseverance. Alat ini akan dibuat dari emas untuk meminimalisir dampak dengan kotak elektronik terdekat di luar angkasa. Emas juga dijelaskan memiliki emisivitas yang rendah sehingga dapat membantunya bertahan hidup di suhu panas Mars.

"Material emas memiliki emisivitas yang sangat rendah, sehingga bisa mengurangi dampak dengan kotak elektronik terdekat dari rover," kata Engineer MOXIE Jim Lewis

Menurut Lewis, alat ini akan bekerja dengan menyuntikan energi ke dalam anoda dan katoda. Oksigen akan dipisahkan dari karbon dioksida, sehingga dapat diekstrasi agar bisa menghasilkan oksigen sendiri.[]

Berita terkait
Dua Astronot Baru Meluncur ke Stasiun Ruang Angkasa
ISS telah mengorbit Bumi dengan kecepatan sekitar 28.000 kilometer per jam sejak 1998.
Tiongkok Tetapkan Nominasi Nama Pesawat Antariksa ke Planet Mars
Tiongkok menetapkan delapan nominasi nama pesawat antariksanya untuk melaksanakan misi ke Mars pada 2020, demikian Badan Antariksa Tiongkok, Senin (30/1).
Sukses Mendarat, Robot InSight Mulai Menjelajahi Planet Mars
Penantian lama sejak meluncur dari bumi pada Mei 2018.
0
PBB Serukan Taliban Batalkan Pembatasan Hak Perempuan
Dewan Keamanan (DK) PBB juga terus menekan otoritas Taliban untuk membatalkan pembatasan pada perempuan dan untuk menstabilkan negara