Musisi Amman di Suriah Tampil Online Selama Ramadan

Sebuah kelompok musik Suriah di Yordania tampil online untuk menghibur penggemar mereka selama Ramadan karena jam malam Covid-19
Anggota band musik religi Suriah "Yaqeen" tampil melalui live streaming di media sosial, selama bulan suci Ramadan, di tengah pandemi Covid-19, di Amman, Yordania, 28 April 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Muath Freij)

Jakarta – Sebuah kelompok musik Suriah di Yordania tampil online untuk menghibur penggemar mereka selama Ramadan, di tengah-tengah jam malam yang diberlakukan karena pandemi Covid-19.

Meskipun pandmi virus corona membuat kacau panggung seni di Yordania, para anggota sebuah kelompok musik asal Suriah tidak menyerah. Mereka tetap tampil live di media sosial untuk menghibur penonton mereka dan tetap terhubung dengan para penggemar tersebut selama Ramadan.

Grup Yaqeen, kelompok musik religi asal Suriah, didirikan tahun 2012. Tujuan mereka membentuk kelompok ini adalah untuk menampilkan musik-musik religi dalam acara-acara khusus seperti perkawinan dan pada masa Ramadan.

Bulan suci bagi umat Islam ini dan juga musim panas biasanya menjadi musim puncak kesibukan bagi Yaqeen, di mana mereka tampil di hadapan penonton dalam jumlah besar. Tapi tahun ini semua berubah karena berbagai pembatasan terkait Covid-19.

Grup YaqeenGrup Yaqeen terpaksa berpaling ke cara online streaming agar tetap terhubung dengan para penggemar mereka (Foto: voaindonesia.com - REUTERS)

Pendiri grup ini, Mohammad Mahdar, mengenang hari-hari sebelum pandemi terjadi. Ia mengemukakan, "Sebagai penyanyi, kami sangat terpukul karena virus corona di Yordania. Sebelum wabah virus corona, musim panas merupakan bulan yang penuh dengan acara perkawinan. Kami biasanya tampil dalam berbagai acara pernikahan ini, selain pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW atau Hijrahnya Nabi dari Mekkah ke Madinah. Perebakan virus corona berdampak bagi kami karena perayaan dan pertemuan dibatalkan. Karena itu kami berpaling dengan siaran langsung melalui laman Facebook kami.”

Tetapi, pandemi bukan hanya membuat pertunjukan langsung mereka terhenti. Mahdar juga sedih karena tidak dapat berkumpul bersama anggota grup lainnya. Ia mengatakan, "Rasanya sedih karena saya tidak dapat bertemu dengan semua anggota grup, jadi saya tampil live bersama mereka yang tinggal di dekat saya. Saya tidak dapat bertemu dengan semua anggota grup karena jam malam. Kami tidak dapat bertemu dan ini benar-benar menyedihkan. Pada masa lalu kami dapat bepergian ke mana saja kami mau dan kami biasa tampil di luar negeri.”

Dengan tampil melalui streamingDengan tampil melalui streaming live di media sosial dari Amman, Yordania, band musik religi Suriah "Yaqeen" menyapa dan menghibur pendengarnya di tengah pandemii Covid-19 selama bulan suci Ramadan, 28 April 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS)

Grup Yaqeen terpaksa berpaling ke cara online streaming agar tetap terhubung dengan para penggemar mereka.

Salah seorang anggota grup itu, Mustafa al Qalaa, yang pindah dari Hama ke Yordania 11 tahun silam, mengatakan, "Tidak ada penonton yang dapat kami ajak berinteraksi langsung. Waktu saya menyanyi di hadapan penonton, saya merasakan kasih sayang mereka, antusiasme mereka dan kenyamanan karena mereka adalah orang-orang yang menyayangi dan mengikuti saya. Meskipun ada orang yang menonton pertunjukan online, rasanya tidak sama seperti ketika mereka duduk di hadapan saya. Saya merasa berbeda, tertekan dan sedih. Saya tidak kehilangan penonton tetapi mereka jauh dari saya. Perasaan itu sama seperti seorang ibu yang dipisahkan dari anaknya.”

Seorang anggota band musik religi Suriah YaqeenSeorang anggota band musik religi Suriah "Yaqeen" menyiapkan ponselnya untuk tampil live di media sosial, selama bulan suci Ramadan, di tengah pandemi COVID-19 di Amman, Yordania, 28 April 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS)

Hal yang sama, merasa terpisah jauh, juga dialami penggemar Yaqeen. Salah seorang di antaranya, Mazen Quaider, mengatakan,"Ya, penampilan online ini mengingatkan saya pada masa lalu yang indah, yang mudah-mudahan kembali dalam waktu dekat. Tidak ada yang seindah lagu-lagu religi seperti ini tetapi orang-orang menghindarinya karena merasa musik itu ketinggalan zaman. Anda harus selalu mendengarkan mereka selama agama Anda Islam dan nabi Anda Muhammad.”

Grup Yaqeen didirikan sewaktu Mahdar pindah dari Suriah ke Yordania bersama-sama dengan anggota lain kelompok musik itu. Mereka pindah untuk menghindari konflik yang terus berlangsung di negara asal mereka (uh/ab)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Tarian Sufi Turki Hibur Warga Suriah Saat Ramadan
Di malam Ramadan, warga Damaskus, Suriah, mendapatkan hiburan yang lain dari biasanya: pertunjukan tarian sufi
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.