Mungkin Akan Ada Taksi Terbang di Olimpiade Prancis 2024

Hanya angkut satu penumpang selain pilot, taksi yang satu ini sepenuhnya listrik dan tidak berisik seperti helikopter
Volocopter 2X, lepas landas dan mendarat vertikal elektrik, melakukan demonstrasi penerbangan pada Paris Air Show di Le Bourget, utara Paris, Prancis, 19 Juni 2023. (Foto: voaindonesia.com/AP/Lewis Joly)

TAGAR.id - Ingin transportasi ke Bandara? Anda bisa naik taksi terbang dari Kampung Olimpiade di Paris, Prancis, tahun 2024 depan.

Perusahaan Jerman, Volocopter, telah bermitra dengan otoritas Prancis untuk menawarkan taksi terbang pada pesta olahraga akbar itu.

Taksi terbang yang ditawarkan perusahaan Volocopter itu diberi nama Volocity. Hanya mampu mengangkut satu penumpang selain pilot, taksi yang satu ini sepenuhnya listrik dan tidak berisik seperti helikopter.

Dirk Hoke, CEO perusahaan itu, wanti-wanti untuk tidak menyamakan pesawat yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal ini dengan helikopter.

“Ini benar-benar berbeda dari helikopter. Ini akan menjadi pengalaman yang benar-benar baru bagi masyarakat. Dalam beberapa tahun lagi, orang akan menganggapnya sebagai moda transportasi biasa. Dan 20 tahun dari sekarang, saya pikir orang-orang akan membicarakan peristiwa ini sebagai revolusi penerbangan,” jelasnya.

Demonstrasi terbang Volocopter 2XDemonstrasi terbang Volocopter 2X, pada Paris Air Show di Le Bourget, utara Paris, Prancis, 19 Juni 2023. (Foto: voaindonesia.com/AP/Lewis Joly)

Volocopter dan otoritas Prancis berharap bisa menyediakan layanan taksi terbang saat Paris menyelenggarakan Olimpiade pada 2024.

Belum jelas apakah ini akan bisa terealisasi, tapi yang pasti saat ini mereka sedang membangun vertiport – istilah bandara untuk taksi terbang -- yang mengapung di Sungai Seine. Vertiport ini akan menjadi pangkalan taksi yang bisa mengantarkan penumpang ke vertiport atau heliport yang ada di kawasan-kawasan pinggiran Paris, termasuk kawasan yang kelak menjadi kampung Olimpiade.

Volocity memiliki muatan maksimum 200 kg dan dapat terbang hingga 110 km per jam hingga jarak 25 kilometer, menurut situs web perusahaan itu.

Pesawat ini hanya disediakan untuk perjalanan singkat dan cepat untuk satu penumpang karena pesawat hanya memiliki dua kursi, termasuk satu kursi untuk pilot.

Harga layanan ini tentu akan mahal, tapi menurut Hoke, kelak mereka bisa menurunkannya. "Apakah akan turun ke harga yang terjangkau oleh semua orang? Jelas, karena ini hanya masalah keseimbangan skala. Begitu jumlah kita mencapai ratusan, kita akan dengan mudah menurunkan harga hingga setengahnya,” komentarnya.

Namun, Glenn McDonald, analis dari Aerodynamic Advisory, agak pesimistis. "Jika pesawat seperti ini jumlahnya sedikit, tidak akan ada masalah. Tetapi ketika jumlahnya menyaingi jumlah mobil Uber, ini akan menjadi tantangan dalam manajemen dan keselamatan wilayah udara. Yang juga jadi pertanyaan, apakah memang ada permintaan tinggi di daerah perkotaan? Karena kita di sini tidak bicara tentang ongkos layanan mobil Uber, melainkan layanan pesawat yang ongkosnya bisa beberapa kali lipat.” (ab/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Dubai Akan Mulai Mengoperasikan Taksi Terbang pada Tahun 2026
Sejak 2017, Dubai merintis upaya mengoperasikan taksi terbang di kota yang sudah punya gedung tertinggi di dunia
0
Mungkin Akan Ada Taksi Terbang di Olimpiade Prancis 2024
Hanya angkut satu penumpang selain pilot, taksi yang satu ini sepenuhnya listrik dan tidak berisik seperti helikopter