MRT Dua Hari Lagi Beroperasi Melayani Masyarakat, Jokowi Terkenang Ahok

MRT dua hari lagi beroperasi melayani masyarakat, Jokowi terkenang Ahok partnernya ketika ia memutuskan MRT harus dibangun.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana mencoba Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)

Jakarta, (Tagar 22/3/2019) - Presiden Joko Widodo mengenang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat mencoba Moda Raya Transportasi (MRT) yang dua hari lagi resmi beroperasi untuk masyarakat umum.

Hal itu terungkap saat Jokowi menghadiri deklarasi dukungan 10.000 pengusaha untuk Jokowi-Ma'ruf di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).

Pada kesempatan itu Jokowi mengatakan MRT merupakan keputusan politiknya saat menjabat gubernur DKI bersama Ahok yang waktu itu adalah wakilnya. 

"Kita putuskan saat saya jadi Gubernur saat itu dengan Pak Ahok," kata Jokowi.

Ia meminta para pengusaha yang hadir dalam acara itu segera mencoba MRT yang saat ini masih dalam tahap ujicoba. 

Jokowi sendiri sudah mencoba MRT sebanyak dua kali, termasuk saat menghadiri acara deklarasi dukungan di Istora itu. 

Jokowi menjelaskan pembangunan MRT Jakarta sebenarnya sudah terlambat. Proyek itu menurut dia sudah diajukan sejak 30 tahun silam, namun selalu ditolak oleh gubernur-gubernur sebelumnya. Alasannya karena tak membawa keuntungan. Namun, Jokowi mengaku ia tidak melihat untung dan rugi saat memutuskan untuk membangun MRT. 

"Yang namanya transportasi massal itu ya rugi. Saat itu saya dipaparkan rugi. Kalau untung rugi, itu untuk para pengusaha. Kalau untuk negara, hitungannya bukan untung dan rugi," kata Jokowi. 

Menurut Jokowi, pembangunan transportasi massal harusnya memperhitungkan manfaat dan kepentingan masyarakat dan negara. Jokowi menyebut, saat ia menjabat Gubernur DKI, kerugian dari kemacetan di Jakarta, Bogor, Depok Tangerang dan Bekasi sudah mencapai Rp 60 triliun setiap tahun. Saat ini kerugian akibat kemacetan ditaksir mencapai Rp 100 triliun. 

"Apa mau diteruskan? Lebih baik dipakai untuk bangun MRT LRT benar? Itu yang namanya keputusan politik sehingga secara makro negara kita tetap untung gede," ujarnya.

Presiden JokowiPresiden Joko Widodo di dalam MRT yang akan beroperasi di Jakarta. (Foto: Biro Pers Setpres)

Jumat (22/3) Jokowi membuat catatan khusus tentang MRT Jakarta di laman Facebook resminya. 

Bersama unggahan foto dirinya bersama Ibu Negara Iriana sedang di dalam MRT, ia menulis sebagai berikut:

"Selamat pagi. Tiga hari sebelum resmi beroperasi, saya kembali menjajal moda raya terpadu (MRT) bersama Ibu Negara.

Kali ini, saya mencoba MRT sebagai penumpang pulang kantor. Maka, dari istana, pada jam lima sore, saya ke halte Monas, naik bis Transjakarta menuju halte depan Hotel Pullman, lalu menyeberang jalan ke Stasiun Bundaran Hotel Indonesia untuk berganti moda transportasi MRT ke Lebak Bulus.

Apa yang saya temukan dalam tiga kali mencoba naik MRT Jakarta ini? Ada beberapa catatan, di antaranya, papan penunjuk rute dan informasi di dalam gerbong MRT masih kurang, dan jarak antara kereta dan platform masih terlalu lebar dan bisa menyulitkan kaum disabilitas. Semua kekurangan ini akan kita benahi.

Yang jelas, bus dan MRT sudah terintegrasi. Masyarakat mudah beralih menggunakan layanan transportasi umum.

Secara keseluruhan, MRT Jakarta siap untuk melayani masyarakat umum. Dua hari lagi." []

Baca juga:

Berita terkait
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina