Motif Dibalik Tuduhan Haris Azhar Kepada Jokowi

Aktivis hak asasi manusia (HAM) Haris Azhar menilai Presiden Joko Widodo menerima peserta aksi Kamisan untuk kepentingan Pilpres 2019.
Dedy Mawardi

Jakarta, (Tagar 2/6/2018) - Aktivis hak asasi manusia (HAM) Haris Azhar menilai Presiden Joko Widodo menerima peserta aksi Kamisan untuk kepentingan Pilpres 2019. Menurut juru bicara Tim Pembela (TP) Jokowi, Dedy Mawardi, tuduhan Haris Azhar itu sesungguhnya cermin dari kegelisahan dan penolakan pribadi dirinya jika pelanggaran HAM bisa diselesaikan oleh Pemerintah.

Dedy mengatakan bisa dibayangkan jika kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu bisa satu persatu diselesaikan oleh Pemerintah Jokowi maka selesailah “panggung” Haris Azhar sebagai aktivis HAM. 

"Jadi sangat jelas bahwa motif dibalik tuduhan Haris Azhar itu tak ada hubungannya dengan kepentingan para korban pelanggaran HAM tapi lebih pada kepentingan diri pribadinya," kata Dedy.

Menurut Dedy, Presiden Jokowi menerima peserta Kamisan merupakan salah satu wujud komitmen Jokowi untuk menyelesaikan banyak pelanggaran HAM di Indonesia. Tidak ada keinginan Presiden Jokowi untuk memanfaaatkan duka para korban hanya untuk pencitraan apalagi untuk kepentingan Pilpres 2019.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengundang para aktivis HAM, akademisi dan praktisi hukum di Istana Merdeka, Kamis (31/5) lalu. Diawal dialog, Presiden Jokowi menyampaikan pandangan bahwa mengundang para peserta dialog tidak ada hubungan dengan dukung mendukung untuk pilpres 2019 tapi untuk perbaikan penegakan hukum dan HAM ke depan. 

Jika pertemuan tersebut terkait 2019,sesungguhnya penyelesaian kasus HAM masa lalu tidak mempunyai dampak apapun terhadap perolehan suara di pilpres 2019. 

Dalam forum dialog tersebut Presiden Jokowi ingin mendengar dan menerima masukan dari banyak pihak termasuk peserta Kamisan guna menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu. (Fet)

Berita terkait