Migran yang Berusaha Masuk AS dari Meksiko Lebih Banyak dari Negara Bekas Uni Soviet

Pria-pria dari Tajikistan di Asia Tengah, yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet, kini menuju Amerika Serikat
Migran dari negara-negara Asia Tengah bekas Uni Soviet tampak antre di perbatasan Meksiko-AS untuk mencari suaka (Foto: Dok/VOA Video/Web Screenshot)

TAGAR.id, Tijuana, Meksiko - Terlepas dari upaya Amerika Serikat untuk mengekang migrasi, arus migran di perbatasan utara Meksiko terus mengalir. Arus migran itu bukan hanya dari negara-negara Amerika Tengah dan Selatan, melainkan juga dari negara-negara Asia Tengah bekas Republik Soviet. Vicente Calderon dan Victor Hugo Castillo melaporkannya untuk VOA.

Pria-pria dari Tajikistan di Asia Tengah, yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet, kini menuju Amerika Serikat. Mereka berada di Meksiko untuk meminta suaka dengan alasan perang di Ukraina.

Fayoud adalah bagian dari kelompok pria dari Tajikistan itu. Kepada VOA dia mengatakan, “Saya ingin pergi ke Amerika”

negara bekas uni sovietNegara-negara bekasi Uni Soviet (Sumber: theguardian.com)

Para pejabat imigrasi mengatakan mereka menjumpai lebih banyak pencari suaka dari negara-negara bekas Uni Soviet.

Pemerintah Meksiko melaporkan jumlah migran dari Tajikistan, Kyrgyzstan, Kazakhstan, dan Uzbekistan hampir dua kali lipat dari tahun 2021 hingga 2022, dan jumlahnya masih terus meningkat.

Reporter Ulanbek Asanaliev, yang bekerja untuk Radio Free Europe/Radio Liberty Siaran Uzbekistan, ingin mencari tahu mengapa fenomena itu terjadi. Dia berangkat ke Meksiko untuk mendokumentasikan perjalanan mereka.

“Terkadang mereka berhubungan dengan penjahat, kartel,” ujarnya.

Asanaliev mengetahui bahwa banyak pencari suaka memiliki kewarganegaraan Rusia dan mungkin telah menjalani wajib militer untuk berperang di Ukraina. Alih-alih bergabung dengan militer Rusia, mereka ingin melarikan diri.

Alanbek Asanaliev menambahkan, “Lebih dari 1 juta orang dari Kyrgyzstan, misalnya, bekerja sebagai buruh di Rusia, dan sama seperti di Uzbekistan dan Tajikistan. Dan setelah perang dimulai di Rusia, situasi berubah.”

Banyak dari migran ini menuju kota perbatasan Meksiko Tijuana dan Reynosa. Carlos Victor Pena Ortiz adalah walikota Reynosa. “Banyak orang dari Ukraina, Kazakhstan, Tajikistan, dan banyak negara lainnya kini melewati perbatasan ini. Arus migrasi terus meningkat.”

Sebagian besar migran dari Asia Tengah tiba di Mexico City atau Cancun sebelum menuju gerbang-gerbang masuk AS di perbatasan.

Tetapi banyak migran dari negara-negara bekas Soviet di Asia Tengah tidak pergi ke tempat penampungan untuk mencari bantuan, kata Enrique Lucero, Direktur Kantor Urusan Migran Tijuana.

“Seperti dalam kasus Asia dan Rusia atau orang-orang dari Kazakhstan, orang-orang dari semua wilayah itu tinggal di hotel.”

letak tijuanaLetak geografis Tijuana di perbatasan antara Meksiko dan AS (Sumber: merriellezperia.pages.dev)

Namun, bagi banyak orang, untuk bisa sampai ke perbatasan Meksiko-AS diperlukan pengorbanan atas semua yang mereka miliki. Fayoud mengatakan butuh waktu 4 bulan untuk sampai ke Meksiko. Dia berharap untuk mendapatkan suaka di Amerika Serikat.

Fayoud, pencari suaka dari Tajikistan menambahkan, “Semua uang saya habis untuk hotel. Saya tidak punya uang untuk makan. Saya tidak punya uang.”

Di antara migran yang berasal dari Asia Tengah itu terdapat empat migran dari Belarus, sekutu Rusia yang berbatasan dengan Ukraina.

"Bishkek, Kyrgyzstan."

Seorang pria, bagian dari kelompok yang terdiri dari 25 orang dari Kyrgyzstan, berharap bisa menemui kerabatnya di AS. “Philadelphia. Saya punya teman, saya punya saudara laki-laki di sana.”

Mereka bergabung dengan ribuan orang lain yang menunggu di perbatasan, dengan harapan mendapatkan keselamatan dan awal yang baru di Amerika Serikat. (lt/ka)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Polisi Texas Pisahkan Keluarga Migran Sebagai Langkah Terbaru di Perbatasan AS dan Meksiko
Aparat mengatakan keluarga tersebut harus tetap bersama dan dirujuk ke petugas federal