Mereka Belajar Kerajinan Kain Flanel, Perca dan Batik di Surabaya

Para ibu membuat tempat tisu hias dengan bahan kain flanel. Tempat tisu dibuat sedemikian rupa agar menjadi indah sehingga punya nilai ekonomi lebih.
Ibu-ibu dari Ikatan Keluarga Anggota DPRK (IKAD) Kabupaten Simeulue, Aceh, belajar kerajinan kain flanel, perca dan batik di Surabaya, Jumat 13/4/2018. (Foto: Lutfi Yuhandi)

Surabaya, (Tagar 14/4/2018) - Ibu-ibu yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Anggota DPRK (IKAD) Kabupaten Simeulue, Aceh, datang ke Surabaya untuk menimba ilmu kerajinan tangan berbahan kain flanel dan perca, juga batik tulis.

Mereka memandang kerajinan tangan merupakan bentuk ekonomi kerakyatan yang mamu meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Sebanyak 20 perempuan dari mereka mendapat bimbingan langsung dari para pelaku industri rumahan kerajinan tangan flanel, kain perca, dan batik dari sentra kerajinan Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.

Untuk kerajinan kain flanel, para ibu ini diajak praktik membuat tempat tisu hias. Mereka diajari bagaimana menjadikan tempat tisu kertas menjadi lebih indah dan punya nilai ekonomi lebih.

Bertempat di Hotel Quest Surabaya, satu persatu para ibu IKAD dibimbing merangkai kain flanel menjadi hiasan menarik. 

"Cukup senang, mudah, tidak ada kesulitan dalam menbuatnya," kata Rosnidar Mahlil, wakil Ketua DPRK Kabupaten Simeulue, Jumat (13/4/2018).

Sedangkan untuk kerajinan dengan bahan kain perca, mereka dibimbing membuat dompet. Mereka cukup antusias mengikuti arahan Frety Fatmawati, pengrajin kain perca.

Dimulai dengan memilah kain, kemudian menambahkannya dengan bahan lain termasuk aksesoris. Ada yang membuat dengan jahitan tangan, ada juga yang menggunakan mesin jahit. 

"Ternyata mereka ini cukup antusias dan hasilnya juga sudah bagus-bagus," kata Frety.

Mereka juga praktik membuat batik setelah dikenalkan teknik pembuatan batik dari awal sampai akhir termasuk proses pewarnaan, dan mengenali bahan-bahan yang digunakan.

Ketua IKAD Kabupaten Simeulue Murniati mengatakan, ilmu yang didapat dari Surabaya, Jawa Timur, ini akan diterapkan di Simeulue. 

"Nanti kami akan membentuk kelompok masyarakat kerajinan seperti ini. Semoga ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat kami," katanya. (lut)


Berita terkait
0
Amerika Perluas Kapasitas Tes untuk Cacar Monyet
Perluas kapasitas pengujian di berbagai penjuru negara dan membuat tes lebih nyaman dan mudah diakses pasien dan penyedia layanan kesehatan