Menteri Pertanian NSW Australia Minta Tas Penumpang dari Bali Diperiksa

Menteri Pertanian NSW Australia menyerukan kepada semua pelaku perjalanan yang kembali dari Bali agar diperiksa tasnya
Dugald Saunders (kanan), menginginkan langkah-langkah ekstra di tingkat nasional untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku. (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC Mid North Coast/Alexandra Jones)

Oleh: Emma Siossian, Alexandra Jones, dan Madeleine Cross

TAGAR.id, Jakarta - Menteri Pertanian Negara Bagian New South Wales (NSW) dengan Ibu Kota Sydney, Australia, menyerukan kepada semua pelaku perjalanan yang kembali dari Bali agar diperiksa tasnya, sebagai upaya untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sebelumnya, Pemerintah Federal Australia telah menerapkan aturan biosekuriti baru di bandara Australia, yakni pelaku perjalanan yang kembali dari Indonesia perlu berjalan di atas keset sanitasi atau mengikuti arahan lain terkait biosekuriti.

Menteri Pertanian NSW, Dugald Saunders, mengatakan tindakan ekstra diperlukan di tingkat nasional, termasuk pemeriksaan semua tas yang datang dari daerah 'hot spot', seperti Bali.

keset sanitasi di bandara perthKeset sanitasi baru di Bandara Perth, Australia, mulai beroperasi pada hari Senin, 25 Juli 2022. (Foto: abc.net.au/indonesian - Supplied/Perth Airport)

"Kita perlu segera menggelar keset-keset itu di seluruh bandara Indonesia dan Australia," katanya. "Kita juga perlu melihat 100 persen tas diperiksa dari daerah-daerah 'hot spot' seperti Bali, jika Anda pergi ke Bali, Anda harus mengharapkan tas Anda diperiksa kembali."

Saunders mengatakan dia telah berbicara dengan Pemerintah Federal tentang masalah ini beberapa kali. "Saya pikir ini cara yang paling sederhana dan terbaik untuk memastikan kita mencegahnya dan membuat orang sadar betapa pentingnya hal ini."

"Tanpa langkah itu, kami mendengar banyak cerita orang-orang yang bisa melenggang melewati bea cukai, bahkan setelah mereka menyatakan apa yang mereka bawa tapi tidak diperiksa tasnya. Ini tidak baik."

tas penumpang dari indonesia diperiksaAda seruan agar semua pelancong yang kembali dari Indonesia untuk diperiksa tasnya. (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC News/Lucas Hill)

Belum ada seruan untuk larangan bepergian

Namun, Saunders tidak dapat menerapkan seruan dari anggota parlemen Pat Conaghan yang meminta agar ada 90 hari larangan perjalanan non-esensial ke dan dari Indonesia.

Dia mengatakan itu adalah sesuatu yang bisa dipertimbangkan, tetapi belum dilaksanakan. "Industri pariwisata telah melalui kesulitan dan baru saja pulih jadi saya pikir kita perlu mengambil pendekatan hati-hati pada larangan perjalanan. Sesuatu yang bisa kita simpan nanti jika diperlukan," katanya.

Sebelumnya PM Australia, Anthony Albanese, menegaskan jika Australia tidak akan menutup perbatasan dengan Indonesia.

Anggota parlemen Melinda PaveyAnggota parlemen Melinda Pavey, Deputi Perdana Menteri NSW, Paul Toole dan Menteri Pertanian, Dugald Saunders, menggunakan bak celup kaki di sebuah peternakan sapi perah. (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC Mid North Coast/Alexandra Jones)

Rencana biosekuriti di peternakan

Menteri Saunders telah mengunjungi peternakan sapi perah di Bowraville di NSW dan mengatakan petani dapat mengambil tindakan preventif seperti memasang peringatan di gerbang depan lahan pertanian atau perternakan milik mereka.

"Ini pesan yang cukup sederhana yakni menghubungi pemilik properti sebelum Anda memasukinya," katanya.

"Ada bak untuk membasuh kaki yang harus Anda lalui jika Anda mengunjungi tempat produksi olahan susu. Ini merupakan salah satu tindakan biosekuriti yang sangat sederhana, tetapi sangat tepat untuk peternakan."

Sebuah peternakan di BowravilleSebuah peternakan di Bowraville memperlihatkan plang biosekuriti dari Layanan Pertanahan Lokal. (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC Mid North Coast/Alexandra Jones)

Pemilik peternakan Bowraville, John Usher, mengatakan industri daging sapi akan benar-benar hancur jika penyakit itu terdeteksi di Australia dan pergerakan ternak dihentikan. "Setidaknya kita bisa terus memerah susu, meski dengan tantangan," katanya.

"Pada umumnya tantangan datang dari alam atau yang lainnya, dan ini hanyalah salah satunya."

"Sudah biasa petani dan peternak terus bangkit dan menjalani [tantangan itu], tetapi kami membutuhkan bantuan apa pun yang bisa kami dapatkan."

Staf ahli dari Layanan Pertanahan Lokal di Australia akan melakukan serangkaian lokakarya dengan petani dan mengunjungi tempat penjualan ternak untuk membantu peternak mengidentifikasi dan melaporkan tanda-tanda awal penyakit mulut dan kuku dan penyakit penebalan kulit.

PMK menyerang hewan ternak, seperti sapi, kambing, domba, dan babi, sapi.

Wabah ini terdeteksi pertama kali di Indonesia pada bulan Mei 2022 dan menyebar ke Bali awal bulan Juli, sehingga memicu kekhawatiran turis bisa membawa penyakit ini ke Australia melalui pakaian atau alas kaki mereka. (Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News)/abc.net.au/indonesian. []

Berita terkait
Belajar dari Wabah PMK Hewan Ternak di Indonesia
Berbagai penyakit pada manusia dan hewan ternak ada yang terbawa dari luar negeri, sehingga perlu pengawasan yang super ketat di pintu masuk