Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melantik 10 Pejabat Tinggi Madya (eselon I) Kementerian PUPR. Pelantikan dilakukan untuk menggantikan beberapa pejabat yang telah memasuki masa purna bhakti.
Yang belum dikerjakan bisa dikerjakan sekarang, termasuk pengecatan jembatan yang dapat dilakukan melalui skema padat karya.
Basuki meminta kepada kesepuluh pejabat yang dilantik segera melakukan percepatan pengadaan barang dan jasa anggaran infrastruktur tahun anggaran (TA) 2020 di tengah ketidakpastian ekonomi akibat merebaknya virus corona. Diketahui lelang dini paket kontraktual pekerjaan infrastruktur TA 2020 telah dilakukan sejak 6 November 2019.
"Saya meminta kepada pejabat yang dilantik sebagai komandannya untuk mempercepat. Untuk itu, Unit Organisasi (Unor) agar dapat mempersiapkan dokumen tender dengan lebih baik," kata Basuki di Auditorium Kementerian PUPR, Kementrian PUPR, Jakarta, Kamis 5 Februari 2020.
Langkah itu, kata Basuki, untuk meningkatkan kualitas belanja anggaran pembangunan infrastruktur karena pekerjaan dapat dimulai lebih awal.
Basuki juga meminta agar pembangunan infrastruktur berbasis kerakyatan seperti Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) dan Program Peningkatan Tata Guna Air Irigasi ( P3-TGAI) untuk dipercepat realisasinya, sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat.
"Pembuatan marka jalan di lapangan yang belum dikerjakan bisa dikerjakan sekarang, termasuk pengecatan jembatan yang dapat dilakukan melalui skema padat karya segera dilaksanakan. Program padat karya bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Basuki berpesan kepada kesepuluh pejabat eselon I yang baru dikukuhkan untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan melakukan Bimbingan Teknik (Bimtek) dan membentuk unit kepatuhan internal di setiap Ditjen sebagai first line of defense.
"Selanjutnya saya mengingatkan apa yang sudah disepakati dalam membelanjakan uang negara dengan mengacu pada peraturan yang ada. Ingat 4 big no’s: no bribery, no kick back, no gift, no luxurious lifestyle," ujarnya.
Menteri Basuki juga meminta kepada seluruh pegawai di lingkungan Kementerian PUPR untuk serius mengurangi risiko penyebaran virus corona. Sebagai tindakan preventif, Kementerian PUPR telah menyediakan multivitamin tambahan yang dibagikan ke seluruh pegawai dan fasilitas hand sanitizer untuk membersihkan tangan.
"Kita juga sedang mendapat tugas dari Presiden untuk membangun Rumah Sakit Khusus di Pulau Galang. Targetnya selesai dalam waktu kurang dari 1 bulan dengan kapasitas 1.000 isolated," ujarnya.
Adapun kesepuluh pejabat eselon I yang dilantik adalah Prof. (R) Anita Firmanti Eko Susetyowati, M.T sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR, Ir. Widiarto, Sp-1 sebagai Inspektur Jenderal (Irjen), Ir. Jarot Widyoko, Sp-1 sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air menggantikan Ir. Widiarto.
Kemudian Sp-1 yang sebelumnya menjabat Plt Dirjen SDA, dan Dr. Ir Hedy Rahadian, M. Sc sebagai Dirjen Bina Marga menggantikan Ir. Sugiyartanto, M.T., Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc sebagai Dirjen Cipta Karya, Dr. Ir. H Khalawi. A.H., M.M.,M.Sc sebagai Dirjen Perumahan; Ir. Trisasongko Widianto, Dipl, He sebagai Dirjen Bina Konstruksi menggantikan Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga,
Selanjutnya M.Eng.Sc yang sebelumnya Plt Dirjen Bina Konstruksi. Lalu Dr. Ir. Eko Djoeli Heriepoerwanto, M.C.P sebagai Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan; Ir. Hadi Sucahyono, M.P.P., Ph.D. sebagai Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), dan terakhir, Ir. Sugiyartanto, dan M.T sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) menggantikan Ir. Lolly Martina Martief, M.T. []