Menristekdikti: Perguruan Tinggi Tidak Boleh Menolak Peserta Disabilitas Yang Lulus #SBMPTN

Menristekdikti Mohamad Nasir: Perguruan Tinggi tidak boleh menolak penyandang disabilitas yang lulus #SBMPTN.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. (Foto: Dok. Kemenristekdikti)

Singaraja, (Tagar 8/5/2018) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengingatkan agar semua orang diberi kesempatan sama dan jangan ada diskriminasi untuk masuk perguruan tinggi bagi penyandang disabilitas.

"Perguruan tinggi tidak boleh menolak kalau yang bersangkutan lulus seleksi," kata Menristekdikti usai meninjau pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali, Selasa (8/5/2018).

Nasir mengatakan, perguruan tinggi wajib menyediakan layanan yang mendukung kegiatan belajar bagi penyandang disabilitas sebagaimana diatur dalam Peraturan Menristekdikti Nomor 46 Tahun 2017.

"Kalau nanti tidak disiapkan, rektor akan saya panggil karena ini bagian dari tanggung jawab negara, jangan sampai terjadi diskriminasi," tambah dia.

Saat ini sejumlah perguruan tinggi sudah menyediakan fasilitas yang mendukung bagi mahasiswa penyandang disabilitas seperti Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitaa Sebelas Maret, Universitas Negeri Yogyakarta dan lainnya.

Sebanyak 860.001 peserta mengikuti seleksi SBMPTN serentak di 85 perguruan tinggi negeri terdiri atas Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) sebanyak 26.181 peserta dan 833.820 peserta Ujian Tertulis Berbasis Cetak (UTBC).

SBMPTN tahun ini juga diikuti 1.078 orang peserta dari Paket C dan 365 peserta disabilitas yang terdiri atas 122 peserta tuna rungu, 107 tuna netra, 43 tuna wicara dan 93 peserta tuna daksa. (ant/af)

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu