Menpar Arief Yahya: Bali Tidak Perlu Branding Wisata Halal

Bali tidak perlu branding wisata halal lagi, karena wisata budaya sudah kuat.
Menteri Pariwisata Arief Yahya tidak setuju dengan wisata halal. (Foto: dok. Kementerian Pariwisata)

Jakarta, (Tagar 27/2/2019) - Cawapres Sandiaga Uno mengutarakan niatan untuk mengembangkan wisata halal di Bali. Menanggapi hal tersebut, Menpar Arief Yahya merasa itu tidak perlu, justru wisata budaya di Bali harus dipertahankan.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Bali tidak perlu branding wisata halal lagi, karena wisata budaya berbasis filosofi Tri Hita Karana posisinya sudah sangat kuat.

"Saya rasa positioning Bali sebagai pariwisata budaya berbasis Tri Hita Karana itu sudah sangat kuat. Kalau sudah kuat seperti itu saya rasa tidak perlu lagi wisata halal," ujar Arief Yahya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kemenpar Jakarta, Selasa (26/2).

Arief berharap, branding destinasi wisata budaya Bali terus dipertahankan dan dilestarikan. Sehingga, wisatawan yang datang termasuk dari mancanegara, liburan ke Bali.

"Jadi budaya dengan Tri Hita Karana Itu yang harus kita pertahankan. Itulah yang harus kita kembangkan terus menerus," lanjut Arief.

Wisata budaya sudah terbukti jadi branding yang paling ampuh. Sudah berbagai penghargaan internasional sebagai destinasi wisata terbaik sudah pernah disabet.

"Kalau mau berdebat, itu sudah terbukti menempatkan Bali sebagai destinasi utama kelas dunia, mendapatkan banyak penghargaan," tegas Arief.

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.