Menpar Arief Sebut Garut Cocok Adopsi Pariwisata Nomaden

Menpar Arief sebut Garut cocok adopsi pariwisata nomaden. Konsep ini dapat dikembangkan dengan karavan, "glamorous camping", dan "home port".
Ilustrasi, Garut, Jawa Barat. (Foto: Ist)

Garut, (Tagar 26/2/2018) – Belum terlalu terkenal seperti halnya Puncak, apalagi Bali, sesungguhnya Garut, Jawa Barat, memiliki potensi objek wisata alam yang indah dan cuaca yang sejuk.

Potensi pariwisata Garut yang dahulu dikenal sebagai "Switzerland van Java" atau "Swiss-nya" Jawa, jika gencar dipromosikan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, memiliki peluang untuk dikunjungi banyak wisatawan bukan saja lokal tapi juga mancanegara.

Tak mau berlama-lama ingin menjaring sebanyak mungkin wisatawan, sejak tanggal 20-27 Februari 2018 yang sekaligus merayakan Hari Jadi ke-205 Kabupaten Garut, Kementerian Pariwisata bersama Pemkab Garut mengadakan Gebyar Pesona Budaya Garut 2018.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, pengembangan konsep atraksi, aksesibilitas dan amenitas (3A) dapat mendorong Garut menjadi destinasi utama kelas dunia.

Atraksi berkenaan dengan daya tarik wisata yang dapat menarik perhatian wisatawan yang tentunya dikemas sedemikian rupa. Atraksi tersebut membuat wisatawan tertarik bukan takut.

Kedua adalah masalah aksesibilitas. Destinasi wisata yang baik adalah dapat diakses dengan mudah. Ini perlu mendapat perhatian mengingat wisatawan tidak mau berwisata jika perjalanan menuju lokasi lebih dari dua jam. Sebagai perbandingan, jarak dari Jakarta ke Garut butuh lima jam, dari Bandung ke Garut dua jam.

“Untuk itu harus dipikirkan oleh warga Garut adalah akses dari bandar udara yang harus dihitung kurang dari dua jam, yang tidak membuat wisatawan kesulitan mengakses lokasi wisata dan menghabiskan banyak waktu di jalan,” ujarnya.

Sementara, amenitas berkenaan dengan berbagai fasilitas yang membuat wisatawan nyaman dan aman berwisata.

Kementerian Pariwisata mengemas acara tersebut masuk dalam "100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia 2018" yang menjadi salah satu daya tarik untuk mendatangkan wisatawan mancanegara dan meningkatkan ketertarikan wisatawan nusantara untuk berwisata di Tanah Air.

Ditekankan Menpar, selain pengembangan konsep 3A, akurasi destinasi wisata juga harus bagus untuk memberikan kualitas berkelas internasional dalam rangka menjadikan Garut sebagai destinasi kelas dunia.

Mengingat sudah masuk dalam daftar kegiatan promosi, kualitas pertunjukan harus semakin bagus untuk meningkatkan jumlah wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri.

Untuk itu, Kementerian Pariwisata akan membuat kelas khusus semacam lokakarya untuk para penyelenggara acara yang masuk dalam kalender kegiatan.

Jika melihat kondisi dan karakteristik geografis Garut, konsep pariwisata nomaden atau cocok untuk pengembangan pariwisata di kabupaten itu.

Menpar Arief mengatakan, pariwisata dengan pemandangan Garut yang bagus tidak boleh dibuat dengan konsep pembangunan gedung permanen. Pariwisata nomaden itu cocok untuk Garut karena 80 persen wilayah Garut merupakan konservasi alam.

Konsep tersebut dapat dikembangkan dengan karavan, "glamorous camping", dan "home port". Karavan atau kendaraan yang mencakup tempat tinggal merupakan bentuk penginapan yang fleksibel. Sementara gamorous camping (glamcamp), yakni kemah yang didesain berkelas sehingga memanjakan wisatawan.

Indonesia bisa mencontoh Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru yang dinilai mampu membentuk penginapan karavan.

Pengembangan "nomadic tourism" seperti karavan dan kemah mewah (glamorous camping/glamping) lebih cepat dijadikan sebagai nilai jual pariwisata daripada membangun hotel dan gedung permanen (fixed) yang membutuhkan waktu tiga sampai lima tahun.

Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah masyarakat Kabupaten Garut harus sadar wisata sebagai upaya memberikan keuntungan dan kesejahteraan dari sektor pariwisata, dengan cara meningkatkan keramahan.

Suka atau tak suka pariwisata telah memberikan keuntungan bagi masyarakat, seperti yang telah terjadi di beberapa daerah lainnya di Indonesia. Jika pariwisata telah memberikan keuntungan bagi masyarakat tentunya akan terus dijaga bahkan ditingkatkan kesadaran wisatanya.

Komitmen pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata terus berkomitmen membangun industri pariwisata di Indonesia, termasuk di Kabupaten Garut perlu terus dikembangkan agar memiliki daya tarik bagi wisatawan.

Untuk itu, pemerintah daerah maupun masyarakatnya harus sadar terhadap berbagai potensi daerahnya, kemudian dikembangkan menjadi destinasi wisata yang layak dikunjungi.

Pemerintah daerah juga agar menangani masalah pungutan liar di kawasan wisata sebagai upaya menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke obyek wisata di Kabupaten Garut pada 2016 adalah sebanyak 4.983 orang, sedangkan jumlah wisatawan nusantaranya sebanyak 671.858 orang. Dalam empat tahun terakhir, Kabupaten Garut mencapai laju pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto tertinggi di 2016 yaitu 5,85 persen.

Gebyar Pesona Budaya Garut ke-16, sejatinya menandakan kesungguhan pemda dalam upaya pemeliharaan, pelestarian, pengembangan serta pemanfaatan kesenian budaya bangsa guna menumbuhkembangkan seni dan budaya supaya dapat memperkenalkan kesenian-kesenian tradisional unggulan Kabupaten Garut.

Kegiatan itu dimeriahkan dengan berbagai penampilan dan pertunjukan menarik antara lain prosesi budaya yang menampilkan perwakilan dari tujuh provinsi dan 10 kabupaten kota se-Indonesia, dan para penampil dari 20 komunitas seni dan budaya, sembilan masyarakat adat, perwakilan dari kecamatan dan desa seluruh kabupaten Garut. Juga pertunjukan Rampak Silat Bambu Runcing akan menampilkan 700 pendekar dari 29 padepokan silat.

Sebagai bagian dari gebyar pesona budaya itu, Festival Garut Auto Expo akan diadakan di Anarto Mall Garut pada 1-3 Maret 2018 yang diikuti seluruh komunitas otomotif dan mobil antik se-Indonesia. Pemecahan rekor yang diberikan Original Rekor Indonesia berupa "Sangkar Burung" terbesar di dunia juga akan digelar. (ant/yps)

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.