Menlu Jerman Annalena Baerbock Imbau Kurangi Ketegangan Terkait Taiwan

Menlu Baerbock tiba di kota pelabuhan Tianjin, China Timur Laut, untuk melangsungkan pertemuan dengan sejawatnya dari China, Qin Gang
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menyampaikan pidato pada sesi Konferensi PBB tentang Perlucutan Senjata di Jenewa pada 27 Februari 2023. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

TAGAR.id - Pemerintah Jerman mengimbau adanya upaya untuk mengurangi ketegangan atas Taiwan ketika Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman, Annalena Baerbock, tiba di China pada Kamis, 13 April 2023, untuk pembicaraan resmi.

Ini berlangsung setelah latihan militer China di dekat pulau yang berpemerintahan sendiri itu, yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.

Menlu Baerbock tiba di kota pelabuhan Tianjin, China Timur Laut, untuk melangsungkan pertemuan dengan sejawatnya dari China, Qin Gang, pada hari Jumat di Beijing, dan dengan diplomat senior Wang Yi pada hari Sabtu. Kementeriannya mengatakan dia akan membahas Taiwan, Ukraina, HAM dan masalah-masalah lainnya dengan para pejabat China tersebut.

Partai Komunis China yang berkuasa mengirim kapal perang dan pesawat tempur ke dekat Taiwan akhir pekan lalu sebagai pembalasan atas pertemuan antara Ketua DPR AS Kevin McCarthy dan presiden pulau itu, Tsai Ing-wen.

presiden tsai konpres di taiwanPresiden Taiwan, Tsai Ing-wen, berbicara di Bandara Internasional Taoyuan, Taiwan, 7 April 2023, sekembalinya dari perjalanan ke AS dan Amerika Tengah. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)

"Gerakan militer yang mengancam" akan meningkatkan "risiko konfrontasi militer yang tidak disengaja," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Andrea Sasse, di Berlin.

“Oleh karena itu, kami menyerukan kepada semua mitra kami di kawasan itu, untuk bekerja sama dengan mitra-mitra internasional, berkontribusi untuk menurunkan ketegangan di Selat Taiwan,” kata Sasse, Rabu.

Taiwan dan China daratan berpisah pada tahun 1949 setelah perang saudara. Partai Komunis China mengatakan pulau itu wajib bergabung kembali dengan daratan, dengan paksa jika perlu.

Pemerintah Eropa semakin khawatir dengan tekanan China terhadap Taiwan, pusat teknologi tinggi global dan salah satu ekonomi perdagangan terbesar.

Pemerintah Eropa, kecuali Kota Vatikan, memiliki hubungan diplomatik dengan Beijing, bukan Taiwan, tetapi mempertahankan hubungan informal dan komersial dengan pulau tersebut. Para legislator Eropa telah mengunjungi Taiwan dan bertemu Tsai untuk menunjukkan dukungan dalam menghadapi intimidasi China.

Tentang Ukraina, Baerbock mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementeriannya bahwa kepentingan Jerman untuk "mengakhiri perang di depan pintu Eropa kami di Ukraina dengan cepat, langgeng, dan adil" adalah agenda utama kunjungannya.

“Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, China memikul tanggung jawab khusus untuk perdamaian dunia,” katanya.

Jerman sangat mendukung perlawanan Ukraina terhadap invasi Rusia, sementara Beijing menyalahkan AS dan NATO karena memprovokasi konflik. (ab/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Taiwan Gandeng AS dalam Melawan Otoritarianisme China
Beberapa jam setelah Beijing mengumumkan latihan tersebut, Presiden Tsai bertemu dengan delegasi kongres AS di Taipei