Menlu AS Antony Blinken Awali Dialog Langsung dengan Pejabat China

Menlu Blinken terbang ke Beijing setelah bertemu dengan para pejabat pemerintah daerah di pusat keuangan, Shanghai
Menlu AS Antony Blinken, bersama Ketua Kamar Dagang AS Eric Zheng, Duta Besar AS untuk China Nicholas Burns dan Ketua Kamar Dagang Allan Gabor, di Shanghai, China, 25/4/2024. (Foto: voaindonesia.com via Reuters)

TAGAR.id, Shanghai, China - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, Kamis (25/4/2024) meminta China untuk memberi kesempatan yang setara bagi para pekerja dan bisnis Amerika, sewaktu Blinken bersiap melakukan pertemuan dengan para pejabat tinggi China. Nike Ching melaporkannya untuk VOA.

Menlu Blinken terbang ke Beijing setelah bertemu dengan para pejabat pemerintah daerah di pusat keuangan, Shanghai, kota yang menampung lebih dari 1.000 perusahaan AS.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan bahwa pada pertemuan dengan Sekretaris Partai Komunis China wilayah Shanghai Chen Jining, Blinken mengadvokasikan perusahaan-perusahaan Amerika untuk mendapat perlakuan yang adil.

“Dalam dialog yang konstruktif dan jujur, Menteri Blinken mengemukakan kekhawatiran terkait kebijakan perdagangan dan praktik-praktik ekonomi nonpasar China . Dia juga menekankan bahwa AS menginginkan persaingan ekonomi yang sehat dengan China serta kesempatan yang setara bagi para pekerja dan perusahaan AS yang beroperasi di China,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.

Menanggapi pernyataan itu kemudian, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan kepada wartawan bahwa Beijing “selalu melakukan kerja sama ekonomi dan perdagangan sesuai dengan prinsip-prinsip pasar.”

Surplus perdagangan China dengan AS yang bernilai miliaran dolar, serta tuduhan pencurian hak kekayaan intelektual serta praktik-praktik lainnya yang dianggap diskriminatif terhadap bisnis AS di China, telah lama menjadi sumber gesekan dalam hubungan kedua negara.

Menlu Blinken bersama pejabat AS di ShanghaiMenlu AS Antony Blinken (tengah), Duta Besar AS untuk China Nicholas Burns (kanan) dan Konsul Jenderal di Konsulat Jenderal AS di Shanghai Scott Walker (kiri) berjalan di Shanghai pada 25/4/2024. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Selama diskusi dengan mahasiswa Amerika dan China dari New York University (NYU) Shanghai, Blinken menekankan pentingnya memperluas pertukaran antara mahasiswa, cendekiawan, dan dunia usaha.

“Kita perlu memastikan bahwa kita berbicara satu sama lain, saling menyimak, memahami,” katanya.

Menurut Departemen Luar Negeri, NYU Shanghai sekarang ini terdiri dari hampir 2.000 mahasiswa tingkat sarjana dan pascasarjana, separuhnya berasal dari China. Selebihnya adalah mahasiswa dari AS dan sekitar 70 negara lainnya. Sekarang ini tercatat ada sekitar 500 mahasiswa AS.

Kemudian, juga hari Kamis, Blinken bertemu dengan para tokoh bisnis di Kamar Dagang Amerika di Shanghai, membahas penyelesaian serangkaian isu perdagangan yang dihadapi dua negara berperekonomian terbesar di dunia itu.

Dalam video singkat, Blinken pada Rabu malam mengatakan ia berada di China “untuk membuat kemajuan dalam berbagai isu yang paling penting bagi rakyat Amerika, termasuk membatasi perdagangan fentanil. Ia menambahkan bahwa para pejabat dari AS dan China juga akan membahas bidang-bidang lain di mana kedua negara memiliki “perbedaan pendapat yang signifikan.”

Meskipun Washington dan Beijing berbeda pendapat mengenai berbagai masalah pelik, Blinken memulai lawatannya ke China pekan ini dengan pertama-tama berfokus pada pentingnya dialog langsung. Menurutnya, ini adalah hal yang esensial untuk mengatasi isu-isu penting yang berdampak pada rakyat kedua negara dan dunia. (uh/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Menlu Antony Blinken Tegaskan AS Tak Terlibat dalam Serangan Israel ke Iran
AS telah memberi tahu para mitra G7 bahwa Washington menerima informasi “menit terakhir” dari Israel mengenai serangan itu