Meniru Donald Trump, Prabowo: Make Indonesia Great Again

Meniru Donald Trump, Prabowo: 'Indonesia First. Make Indonesia Great Again.'
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) didampingi Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Abdullah Syam (kedua kiri) dan Pimpinan Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin Asyari Akbar (kanan) tiba di lokasi Rakernas LDII di Jakarta, Kamis (11/10/2018). Rapat kerja tersebut mengangkat tema "LDII untuk Bangsa". (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)

Jakarta, (Tagar 11/10/2018) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan pernyataan Prabowo Subianto yang menyebutkan "Make Indonesia Great Again", diartikan kedepankan kepentingan rakyat dalam setiap kebijakannya.

"Saya bangga kalau Presiden kita seperti Donald Trump. Misalnya Prabowo seperti Donald Trump gitu, mengedepankan rakyatnya dahulu karena buat apa kita memikirkan negara lain kalau negara kita masih susah," kata Arief di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis mengutip Antara.

Hal itu dikatakannya menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang ingin mewujudkan "Make Indonesia Great Again", yang dikatakannya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pada Kamis.

Arief melihat Donald Trump sebagai sosok yang hebat karena mengedepankan negara dan bangsanya sehingga melakukan perang dagang dengan China dengan cara memproteksi industri Amerika.

"Kalau presiden saya itu seperti Donald Trump, saya bangga sebagai orang Indonesia. Saat ini ekonomi Amerika adalah yang terbaik selama 50 tahun, penganggurannya turun, untuk siapa? untuk rakyat Amerika," ujarnya.

Dia menilai kebijakan Trump tidak mengobarkan perang dan tidak menginvansi negara lain dengan kekuatan militernya.

Artinya menurut Arief, Trump hanya memikirkan negara sendiri dan kepentingan rakyatnya, itu sah saja karena di mana pun pemimpin bertindak sebagai orangtua, memikirkan anak-anaknya.

"Setahu saya panutan Prabowo pertama adalah Deng Xiaoping, saya tidak tahu kalau Donald Trump. Dia kalau pidato selalu mengatakan Xiaoping itu adalah the great, orang yang hebat, iya dong mengubah China menjadi besar," katanya.

Namun dia memastikan gaya kampanye Trump di Pilpres Amerika Serikat tidak akan ditiru Prabowo karena perbedaan budaya dua negara.

Dia mencontohkan, Trump pernah mengatakan She's devil kepada Hillary Clinton dan kalau itu diterapkan di Indonesia akan terkena pasal ujaran kebencian.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mempertanyakan mengapa tidak ada pemimpin Indonesia yang berani berbicara lantang seperti presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang memiliki semboyan "America First" dan "Make America Great Again".

Hal itu dikatakannya saat berpidato dalam acara Rapat Kerja Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin di Pondok Gede, Jakarta, Kamis (11/10).

"Dia mengatakan America First dan mengatakan Make America Great Again. Kenapa kok bangsa Indonesia tidak berani mengatakan 'bagi Bangsa Indonesia, Indonesia First. Make Indonesia Great Again," kata Prabowo.

Dia mengatakan kenapa tidak ada pemimpin yang berani mengatakan, "yang penting adalah pekerjaan untuk rakyat Indonesia". []

Berita terkait
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina