Mengintip Ranking Indonesia di Asian Games 2022 Tanpa Pencak Silat

Jika pencak silat tak dipertandingkan pada Asian Games 2022, Indonesia dipresdiksi sulit mempertahankan raihan emas.
Para atlet pecak silat di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (Tagar 7/9/2018) – Indonesia menduduki posisi keempat dalam gelaran Asian Games 2018 dengan raihan 31 medali emas mengalahkan 41 negara lainnya.

Penyokong terkuat posisi ini ada pada cabang olahraga (cabor) pencak silat. Dari 31 medali emas yang diperoleh, hampir setengahnya disumbangkan oleh pencak silat.

Untuk diketahui, secara keseluruhan pencak silat menyediakan 16 medali emas, 14 di antaranya diraih atlet-atlet Indonesia, dua selebihnya diraih atlet-atlet Vietnam.

Pencak silat memang bukan cabor yang dipertandingkan dalam ajang olahraga terbesar se-Asia itu. Namun demikian, sebagai tuan rumah, Indonesia berhak mengajukan tiga cabor lain, pencak silat menjadi salah satunya.

Namun bagaimana untuk Asian Games 2022 mendatang? Ketika Indonesia sudah tak lagi menjadi tuan ramah, maka pertandingan pencak silat pun akan dihapuskan.

Presiden Joko WidodoPresiden Joko Widodo dan ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto bersama atlet peraih emas Indonesia cabang pencak silat Wewey Wita saat memberi hormat saat lagu Indonesia Raya berkumandang. (Foto: laily Rachev/Biro Pers Setpres)


Ranking Merosot

Pengamat Olahraga Eko Suprihatno menilai, prestasi Indonesia pada Asian Games 2022 akan merosot. Bukan saja dalam jumlah medali emas yang diraih, tetapi juga dalam rankingnya.

“Saya yakin (Asian Games 2022) gak sehebat sekarang, karena kalau dilihat dari perolehan medali emas itu kan hampir menguasai pencak silat, dari 16 medali yang diperebutkan 14 diambil Indonesia,” papar Eko kepada Tagar, Jumat (7/9).

Menurut Eko, pada Asian Games tahun ini Indonesia lebih banyak memenangkan pertandingan dalam cabor tambahan yang belum tentu ditandingkan dalam Asian Games mendatang, di antaranya pencak silat, panjat tebing, bridge, jet ski, dan paralayang.

Atas alasan itu pula, pada gelaran Asian Games mendatang Eko memprediksi Indonesia tidak akan memperoleh lebih dari 10 medali emas.

“Memang berat sekali kalau pencak silat tidak dipertandingkan dalam Asian Games 2022. Jika bertumpu pada cabor olimpic sports, maka cabor yang bisa kita prediksi hasilnya mungkin tidak akan lebih dari 10 medali emas, itupun mungkin tidak sampai,” tandasnya.

Eko melanjutkan, dari prediksi peraihan medali emas Asian Games 2022 yang hanya di bawah 10 tentu akan menyulitkan Indonesia bisa masuk lima besar seperti saat ini.

“Ya berat kalau targetnya masuk lima besar. Ini harus dikaji ulang, karena kita harus melihat dulu cabor apa saja yang akan dipertandingkan. Kalau sudah, baru lah kita hitung berapa medali emas yang bisa kita bidik,” pungkasnya.

Oleh karenanya, Eko mengimbau pemerintah untuk segera mempersiapkan atlet-atlet pada cabor yang dianggap berpotensial meraih medali. Persiapan bisa dengan melakukan pemusatan latihan nasional (pelatnas).

“Segera mencari beberapa cabor yang dianggap potensial, dan segera melakukan pelatnas. Tidak perlu menunggu lama-lama lagi, saya kira minggu depan harus segera dilakukan,” tegasnya.

Harapan Atlet

Di samping itu, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengatakan bakal memperjuangkan cabor pencak silat bisa dipertandingkan di Asian Games 2022  yang akan digelar Hangzhou, Zhejiang, China.

"Kita akan perjuangkan silat bisa dipertandingkan di Asian Games 2022 yang salah satunya meyakinkan tuan rumah China. Kita akan lakukan lobi," ungkap Wakil Ketua KOI Mudai Maddang kepada awak media di Rumah Indonesia di Jakarta, Jumat (7/9).

Atlet pencak silat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah berharap pemerintah terus memperjuangkan cabor penyumbang medali emas terbanyak Indonesia itu kembali ditandingkan dalam Asian Games selanjutnya.

“Saya berharap pemerintah terus mengusahakan (pencak silat) bisa kembali dipertandingkan di Asian Games 2022, karena pencak silat aset bangsa yang harus terus dibudidayakan dan dikembangkan,” ujar Hanifan kepada Tagar, Jumat (7/9).

wewey witaWewey Wita menggigit medali emas Asian Games 2018 yang diraihnya. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)


Tidak hanya Hanifan, atlet pencak silat lainnya Wewey Wita juga memiliki harapan yang sama.

“Tentunya harapan sangat besar sekali untuk pencak silat bisa di pertandingkan kembali di Asian Games 2022,” tandas Wewey saat diwawancarai Tagar, Jumat (7/9).

Jika gagal dipertandingkan, Wewey menyebut Indonesia akan kesulitan meraih banyak medali emas. Rankingnya pun akan merosot, bukan lagi di lima besar namun hanya di 10 besar.

“Sebenarnya kalau untuk bertahan di lima besar sih tidak terlalu yakin, tapi saya optimis kita tetap masuk 10 besar,” ungkap dia.

Terlepas pencak silat akan dipertandingkan kembali atau tidak, Wewey mengaku akan tetap mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang olahraga bergengsi tersebut.

“Iya tentu saja (mempersiapkan diri), karena kami setiap tahun juga selalu ada event yang akan dihadapi. Latihan itu tidak bisa dadakan, kami harus mempersiapkannya dari sekarang,” tutup Wewey. []




Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.