Mengenal Yunnan Provinsi Kelahiran Laksamana Cheng Ho

Penerbangan dari Indonesia ke Provinsi Yunnan bisa dilakukan dengan transit lebih dulu di Bandara Chek Lap Kok, Hong Kong.
Salah satu sudut kota di Provinsi Yunnan, Tiongkok. (Foto: Ist)

Yunnan, Tiongkok, (Tagar 24/5/2017) – Yunnan, sebuah provinsi di sebelah barat daya Republik Rakyat Tiongkok atau RRT, memiliki wilayah sekitar 394.000 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 45 juta jiwa. Provinsi ini berbatasan dengan sejumlah negara tetangga, yaitu Vietnam, Laos dan Myanmar.

Penerbangan dari Indonesia ke Provinsi Yunnan bisa dilakukan dengan transit lebih dulu di Bandara Chek Lap Kok, Hong Kong, sebelum melanjutkan ke Bandara Chanshui di Kunming, Ibu Kota Provinsi Yunnan. Penerbangan dari Indonesia ke Hong Kong memakan waktu sekitar 4,5 jam, sedangkan dari Bandara Hong Kong ke Kunming sekitar dua jam.

Dari atas pesawat terlihat jelas wilayah Yunnan sebagian besar adalah pegunungan. Data dari Provinsi Yunnan mencatat sekitar 94 persen wilayahnya berupa pegunungan, dan karena iu suhu udara di daerah itu tetap sejuk meskipun di musim panas.

Yunnan kaya sumber mata air, baik sungai maupun danau. Di provinsi ini terdapat ratusan sungai yang mengaliri area lebih dari 100 kilometer persegi serta sejumlah danau seperti Danau Dianchi, Danau Suodu, Danau Lugu, dan Danau Fuxian dengan deposit air yang besar.

Iklim di Yunnan merupakan iklim subtropis dan sejuk karena hanya berkisar 10-22 derajat Celcius. Selaras dengan topografinya, Yunnan merupakan daerah agraris. Yunnan adalah pemasok produk pertanian, seperti sayuran, buah-buahan dan aneka tanaman bunga yang penting bagi RRT. Yunnan juga produsen kopi dan tembakau yang sangat dominan di negeri itu.

Tempat Separuh Suku di Tiongkok Berasal

Yunnan atau masyarakat di Tiongkok terkadang menyebutnya Dian atau Yun merupakan satu dari 33 provinsi di RRT. Dari daerah ini konon bisa dilacak mengenai sejarah manusia tertua yang tinggal di Tiongkok atau Asia pada umumnya.

Yunnan memiliki beragam suku dan kebudayaan. Di provinsi ini terdapat 25 dari 56 suku bangsa di Tiongkok. Suku bangsa yang tinggal di provinsi beribu kota Kunming ini di antaranya adalah Suku Hani, Bai, Dai, Lisu, Lahu, Va, Naxi, Jingpo, Blang, Pumi, Achang, Nu, Jinuo, De'ang, Hui dan Derung. Sekitar 4,4 juta jiwa atau sekitar 10 persen dari jumlah penduduk Yunnan yang mencapai 45 juta jiwa merupakan pemeluk agama Budha, Tao, Islam, Kristen, dan Katholik. Mereka hidup harmonis.

Suku yang tinggal di provinsi ini adalah suku-suku minoritas. Masing-masing suku bangsa tersebut memiliki karakter dan khazanah seni budayanya. Dengan demikian, corak kehidupan mereka juga sangat beragam. Keberagaman tersebut terekam jelas di Museum Universitas Kebangsaan Minzu di "Kota Satelit" Yu Xi.

Di museum yang menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa dari suku minoritas tersebut dapat dijumpai perbedaan alat-alat pertanian yang mereka gunakan, pakaian adat yang sangat beragam, asesoris pakaian dan senjata tajam yang mereka pakai, arsitektur rumah yang berbeda antara satu suku dengan suku lain, dan lainnya.

Lahan Subur Dengan Pertanian Luas

Untuk melihat potensi pertanian di Provinsi Yunnan tidak terlalu sulit. Sepanjang perjalanan menyusuri berbagai arah luar kota dari Kota Kunming --Ibu Kota Provinsi Yunnan--, tergambar jelas luasnya lahan pertanian daerah itu.

Di sepanjang jalan, selain apartemen menjulang, bukit yang membentang dan permukiman warga, terhampar lahan pertanian nan luas. Sebagian besar tanaman mereka diselimuti plastik agar tidak mudah terserang hama penyakit atau terdampak oleh pergantian cuaca ekstrem.

Hasil pertanian dari ladang-ladang yang luas tersebut sebagian besar untuk memasok kebutuhan dalam negeri dan sebagian juga dijual ke luar negeri. Produksi mereka cukup ekonomis dan mampu bersaing di pasar karena dibudidayakan dalam lahan yang luas dan memadai.

Produk pertanian dari daerah ini seperti tebu, teh, kopi, tembakau, karet, bunga-bungaan. Yunnan pemasok kopi dan tembakau yang paling dominan di RRT. Sedangkan produksi aneka macam bunga produksinya tidak kurang dari delapan juta batang per tahun. Bunga itu di antaranya bunga tulip, lili, dan lainnya. Sebagian produk bunga diekspor ke berbagai negara di Asia.

Pemerintah setempat juga berupaya mengoptimalkan potensi yang dimiliki menjadi sumber energi berupa pembangkit listrik tenaga air, objek wisata air terjun buatan dan juga produk air mineral dan lain sebagainya. Meski daerahnya berupa pegunungan-pegunungan, tapi Yunnan juga kaya potensi tambang posphor dan sumber mata air yang bisa dimanfaatkan untuk penghasil listrik dari tenaga air dan tenaga panas bumi.

Sejauh mata memandang, di atas perbukitan atau pegunungan terlihat jaringan listrik yang disalurkan ke daerah-daerah sekitarnya, utamanya di kawasan permukiman, perkantoran dan industri. “Yunnan pemasok kebutuhan kopi dan produk tembakau terbesar untuk RRT,” kata Wakil Direktur Urusan Luar Negeri Provinsi Yunnan, Wang Wei, saat menerima delegasi media Jawa Timur di Kunming, belum lama ini.

Hal yang sama juga diungkapkan Pimpinan Pabrik Rokok Hongta, Cheng Qian Dong, bahwa badan usaha milik negara dengan produksi mencapai 10 ribu karton rokok per hari itu sepenuhnya memanfaatkan hasil tembakau dari daerah Yunnan yang sangat terkenal.

Produk Hongta --perusahaan yang juga mengembangkan usahanya di bidang lain, di antaranya properti-- ini bahkan tidak hanya untuk konsumsi dalam negeri RRT tapi juga diekspor ke sejumlah negara, utamanya negara-negara di Asia Selatan.

Bangun Jalan Agar Kaya

Kendati sebagai daerah agraris, tapi proses pembangunan di Yunnan, khususnya di Kunming dan daerah sekitarnya, sangat terlihat jelas. Pembangunan di kawasan asal Laksamana Cheng Ho itu kini masih terus berjalan.

Seperti diketahui, Laksamana Cheng Ho yang bernama asli Ma He atau juga dikenal dengan nama Man Sanbao petilasannya dapat ditemukan di sejumlah tempat di Indonesia, yakni Surabaya dan Semarang. Cheng Ho merupakan suku Hui dari Provinsi Yunnan.

Pembangunan ruas-ruas jalan tol dari dan ke Kunming terus dilakukan. Sarana transportasi disediakan secara baik. “Di sini menganut prinsip, jika ingin kaya, maka harus dibangun jalan dulu. Karena itu, di daerah ini dan juga di RRT pada umumnya, banyak dibangun jalan,” kata Profesor Gunawan, warga Guanzhou yang bernama asli Cai Jincheng saat mendampingi delegasi media Jawa Timur.

Selain potensi tersebut, Yunnan merupakan daerah tujuan wisata yang patut diperhitungkan. Karena, selain panorama alamnya yang eksotis, daerah ini juga memiliki kekayaan khazanah seni budaya yang beraneka macam.

Apalagi, Yunnan yang pada 2016 dikunjungi sebanyak 142 juta wisatawan, lima juta di antaranya wisatawan mancanegara, telah membuka jalur penerbangan langsung dari dan ke Bandara Changshui di Kunming, mencapai 50 negara, salah satunya ke Denpasar, Bali, Indonesia.

Jadi, kata Gunawan --profesor Bahasa dan Sastra yang fasih berbahasa Indonesia-- itu, Yunnan merupakan provinsi dengan daerah pegunungan yang banyak ditinggali suku minortitas. Yunnan provinsi pemasok kebutuhan sayur-sayuran, buah-buahan, bunga dan produk pertanian yang sangat penting bagi RRT. Yunnan memiliki potensi mata air terbesar ketimbang daerah lain di RRT.

“Meskipun demikian, secara per kapita, memang Yunnan masih tertinggal dibandingkan daerah lain di (RRT) bagian timur yang merupakan daerah industri dan memiliki pelabuhan laut,” katanya menambahkan. (Rif/Ant)

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.