Melihat Kembali Capaian Jokowi di Dana Desa, Petani, dan Nelayan

Sebagai calon presiden petahana, Jokowi memang membeberkan program kerja yang sudah dilaksanakannya selama empat tahun memimpin Indonesia
Jokowi sebelum memberikan pidato dalam Konvensi Rakyat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2). (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (Tagar 24/2/2019) - Sebagai calon presiden petahana, Jokowi memang membeberkan program kerja yang sudah dilaksanakannya selama empat tahun memimpin Indonesia. Program kerja tersebut, akan ia teruskan jika menang di Pilpres 2019, tak lain karena ia bercita-cita agar seluruh rakyat Indonesia mendapat kesetaraan dalam berbagai aspek.

"Saya optimis, Saya setara," tuturnya di hadapan seluruh relawan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2).

Salah satu program yang dia angkat adalah program dana desa. Selama empat tahun, dana desa yang sudah dikucurkan mencapai Rp 187 triliun. Dana tersebut digunakan untuk membangun jalan dan jembatan desa, posyandu, PAUD, embung, sarana air bersih tidak lain untuk meningkatkan dan mengembangkan ekonomi di desa.

"Separuh dari penduduk Indonesia tinggal di desa dan dengan tingkat kemiskinan lebih tinggi dari perkotaan, kita telah memulai program dana desa untuk membangun ekonomi desa, membangun konektivitas dan mebuka kesempatan kerja seluas-luasnya di desa," bebernya.

"Angka pengangguran di desa pun turun," jelasnya.

Dalam kurun lima tahun kedepan, Jokowi sudah berencana menambahkan dana desar hingga total Rp 400 triliun. Dengan pemanfaatan desa yang baik, ia optimis kemakmuran akan diperoleh hingga pelosok desa."Inilah salah satu alasan kita harus optimis sejahtera, optimis sejahtera," tukasnya.

Bantuan untuk Petani dan Nelayan
Sektor pertanian pun tak luput dari mata Mantan Gubernur DKI Jakarta ini. Menurutnya, selama ini pemerintah telah membantu petani dengan pembangunan  waduk dan irigasi, serta penyediaan alat-alat pertanian. Kedepannya, ia berharap akan menggunakan teknologi yang semakin canggih untuk meningkatkan produktifitas petani.

Baca Juga: Azan dan Lantunan Shalawat Menggema di Konvensi Rakyat Jokowi

"Sektor pertanian penting dan strategis bangsa Indonesia," ucapnya.

Pemerintah pun petani agar mampu bersaing, yakni dengan mendorong berkooperasi dan masuk industri hilir seperti penggilingan, pengemasan, dan memasarkan produk-produk ikutannya.

"Sehingga kita harapkan petani akan canggih," tukas dia.

Bagi para nelayan, menurutnya pemerintah telah menyiapkan kucuran dana sebesar Rp 132 miliar dan akan ditingkatkan hingga Rp 175 miliar. Dana tersebut menurutnya disimpan dalam Bank Mikro Nelayan, dan bisa dipinjam oleh nelayan dengan angsuran bunga hanya tiga persen saja.

"Kita siapkan yang namanya Bank Mikro Nelayan, sehingga para nelayan mudah untuk mendapatkan modal," bebernya.

Sebagai negara maritim, menurutnya laut adalah kekayaan negara yang harus dikelolauntuk agar bermanfaar bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Maka dari itu pemerintan pun akan menunjang nelayan dengan peningkatan teknologi untuk produktifitas pangan berkelanjutan.

"Kita juga akan meningkatkan penggunakan teknologi untuk meningkatkan produktifitas paangan laut berkelanjutan," tandasnya.

Ketahanan Energi
Jokowi pun menjelaskan capaian masa kepemimpinannya selama empat tahun kebelakang dalam ketahanan energi. Seperti listrik yang kini dapat dinikmati di hampir seluruh pelosok Indonesia.

"Alahmdulillah kita telah mampu meningkatkan rasio elektrik hingga 98 persen lebih dan kita targetkan mencapai 99 persen 2019 ini," terang Jokowi.

Dan dengan bangga, mengungungkapkan untuk pertama kalinya mampu membuat listrik tenaga angin di Sigran dan Jeneponto. Dengan listrik tenaga angin ini, menurutnya, Papua kini bisa menikmati penerangan.

"Kita sudah membangikan lampu surya gratis di 16 provinsi dengan bantuan ini, Ibu Yakon Jaya Wijaya, Papua dapat menikmati penerangan untuk keluarganya," jelasnya.

Selain itu, ia memaparkan capaian dalam membangun bio diesel yang mampu mengurangi devisa negara dan mampu meningkatkan ketahanan energi.

"Kedepan kita akan mengurangi bbm fosil minyak dan memajuakn program energi hijau. ini adalah bentuk tanggung jawab terhadap pertubahan iklim dunia," tukasnya.

"Saya optimis terjangkau, berdaulat," tuturnya lagi.

Jokowi pun optimis seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Mianga sampai Pulau Rote, dapat menikmati internet dengan cepat. Sebab untuk mendukung informasi datang sangat cepat dan deras pemerintah dengan giat membangun Palapa Ring, ditambah satelit telkom dan swasta.

"Ini adalah wujud demokratisasi dan kesetaraan karena kalau tidak akan ketinggalan jauh sekali," pungkasnya.

"Kita harus optimis, setara," tandasnya. []

Berita terkait
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck