Melawan Teror The Meg

Melawan teror The Meg, hiu purbakala Megalodon berukuran masif, panjangnya 22 meter, super agresif.
Melawan Teror The Meg | Film The Meg. (Foto: Warner Bros Pictures)

Jakarta, (Tagar 12/8/2018) - Libur akhir pekan memang asyik pergi ke pantai, namun hati-hati dengan risiko serangan hiu, apalagi kalau hiu yang menyerang berukuran masif dan super agresif seperti digambarkan film The Meg.

The Meg merupakan film bergenre laga-thriller dengan plot yang boleh dibilang sangat sederhana yakni serangan hiu purbakala bernama Megalodon atau akrab disapa Meg.

Dikisahkan hiu purba nan masif ini pernah meneror dan menewaskan sejumlah regu penyelamat pimpinan Jonas Taylor (Jason Statham) di Palung Mariana, Samudera Pasifik.

Lima tahun kemudian Jonas, yang sudah pensiun dari posisinya, dipanggil kembali oleh rekan lamanya Mac (Cliff Curtis) untuk menyelamatkan tim peneliti pimpinan Dr Zhang (Winston Chao) yang diserang Meg lalu terjebak di Palung Mariana.

Kendati Jonas dan ilmuwan bernama Suyin (Li Bing Bing) berhasil menyelamatkan dua peneliti, masalah baru kemudian mulai menimpa mereka dimana Meg yang selama ini terperangkap di Palung Mariana berhasil keluar dan sekarang bergentayangan di perairan lepas dan dangkal sambil meneror manusia.

Berhasilkah Jonas, Suyin dan tim peneliti pimpinan Zhang mencegah dan mengakhiri teror hiu purbakala Meg di laut lepas dan pantai-pantai wisata? 

Formula The Meg boleh dibilang merupakan formula lama yang bisa dibilang amat-amat mirip dengan dua film teror hiu sebelumnya yakni Jaws dan Deep Blue Sea.

Teror hiu besar terhadap tim ilmuwan di kompleks penelitian laut yang terlihat pada awal film bisa dibilang mirip dengan formula serangan hiu dalam Deep Blue Sea.

Sedangkan serangan hiu besar di pantai wisata dan terkaman terhadap kapal kecil yang dinaiki Jonas, mengingatkan kita akan serangan ikonik hiu dalam Jaws pertama.

Perpaduan formula film-film lawas yang kemudian dibuat menjadi sebuah film baru ini, sebenarnya terlihat sejak Skyscraper yang dibintangi Dwayne The Rock Johnson yang merupakan perpaduan formula The Towering Inferno dan Die Hard.

Cuma bedanya, Warner Bros Pictures berupaya memasukkan elemen ilmiah dengan menghadirkan hiu purbakala Megalodon yang dianggap punah dua juta tahun lalu ke dalam film ini.

Bicara dinamika plot, sebetulnya plot The Meg tidak begitu istimewa karena terlalu sederhana. Tapi adegan-adegan menegangkan dan jumpscare-nya yang diramu oleh sang nahkoda Jon Turteltaub bisa membuat jantung penonton copot.

Performa akting para pemain The Meg bisa dibilang tampil biasa. Jason Statham bermain datar-datar saja, tapi bintang cilik asal Tiongkok yakni Shuya Sophia Cai sebagai Meiying bisa membuat jatuh hati penonton.

The Meg dibintangi sejumlah aktor-aktris Hollywood dan Tiongkok ini boleh dibilang bisa ditonton untuk para moviegoers (pecinta film) berusia remaja. Sedangkan untuk anak-anak, ada baiknya didampingi orangtua saat menyaksikan The Meg.

Evolusi Teror Hiu di Dunia Film

Teror hiu apalagi berukuran besar, terhadap manusia masih menarik perhatian Hollywood untuk mengangkatnya ke layar lebar.

Tak terhitung sudah berapa banyak film bertema teror hiu vs manusia yang diproduksi Hollywood. Namun setidaknya seperti dirilis Antara ada empat film bergenre ini yang bisa dijadikan pertimbangan mengenai evolusi teror hiu dalam dunia film.

1. Berawal dari Jaws 

Teror hiu dalam dunia film sebetulnya dimulai dengan teror hiu putih besar yang muncul lewat Jaws. Film produksi tahun 1975 ini, menurut filmsite.org, untuk pertama kalinya menampilkan hiu putih besar dengan panjang sekitar 7,62 meter yang gentayangan di laut lepas serta pantai wisata.

Walaupun ikan hiunya sendiri merupakan hiu robot bohongan, namun dahsyatnya kengerian teror hiu dalam Jaws karya Steven Spielberg ini berhasil menyabet tiga piala Oscar pada gelaran Academy Awards ke-48 tahun 1976 sekaligus membuka jalan bagi teror-teror hiu lainnya di dunia film.

2. Deep Blue Sea Ssajikan Teror Tertutup

Teror Jaws secara terbuka di laut lepas dan pantai wisata kemudian menginspirasi Renny Harlin untuk membawa teror hiu ke level berikutnya, teror hiu secara tertutup.

Deep Blue Sea rilis pada tahun 1999 dan dinahkodai Harlin merupakan film yang mengisahkan sekelompok ilmuwan terperangkap dalam fasilitas penelitian bawah laut sambil terus diteror hiu mako yang merupakan objek penelitian mereka.

Walaupun terinspirasi dari Jaws, Harlin sendiri dalam wawancaranya kepada Los Angeles Times pada tahun 1999, menyatakan bahwa dirinya tidak mau mengulangi formula sama yang diusung Jaws dan ini salah satunya dibuktikan olehnya dengan menambah ukuran panjang hiunya menjadi sekitar 7,9 meter.

3. Panduan Survive dalam The Shallow 

Sejak Jaws dan Deep Blue Sea, sudah tak terhitung jumlah hiu yang meneror moviegoers (pecinta film) baik di layar lebar maupun VCD, DVD, Blue-Ray dan layanan streaming film.

Namun pada tahun 2016, evolusi hiu memasuki babak baru dimana kali ini Jaume Collet-Serra berupaya mengajarkan manusia untuk melawan balik teror serangan hiu lewat The Shallows.
Film ini mengisahkan peselancar bernama Nancy Adams (Blake Lively) yang berupaya tetap hidup di sebuah karang sambil bertahan dari teror hiu putih besar.

Ukuran hiu dalam The Shallows tidak lagi digambarkan besar dengan panjang sampai tujuh meter, namun berupaya menyajikan hiu putih besar dengan panjang normal yakni 6,1 meter, seperti yang tertera secara ilmiah pada fishbase.org.

4. The Meg Hadirkan Teror Masif Hiu Purba 

Bosan dengan serangan teror hiu putih besar atau mako dengan panjang cuma tujuh meter lebih, akhirnya mendorong Jon Turteltaub menghidupkan kembali hiu purbakala Megalodon.

Hiu prasejarah yang dianggap punah dua juta tahun lalu ini kembali meneror manusia di laut lepas dan pantai wisata. Menurut keterangan themegmovie.net, hiu purba yang akrab disapa Meg ini memiliki panjang sekitar 22 meter.

Walhasil dengan panjang yang begitu besar, Meg pun berhasil menimbulkan teror masif di layar lebar yang mungkin membuat teror Jaws dan Deep Blue Sea terlihat kecil. []

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.