Matahari Terbit Pertama 2019 di Puncak Gunung Lawu

Sebuah kemewahan bagi para pendaki menyaksikan matahari terbit pertama 2019 di puncak Gunung Lawu.
Ilustrasi Gunung Lawu dari kejauhan. (Foto: Instagram/hanu_dhiti)

Magetan, (Tagar 2/1/2019) -  Setiap pergantian tahun banyak pendaki menyambut datangnya tahun baru di puncak Gunung Lawu. Para pendaki biasanya menyaksikan matahari terbit dari kawasan puncak gunung setinggi 3.265 meter di atas permukaan laut itu.

Sujono dan Suharto termasuk pendaki yang ingin menyaksikan matahari terbit pertama 2019 di puncak Gunung Lawu.

Namun, niat mereka itu tidak bisa dilaksanakan karena cuaca buruk.

Sujono warga Desa Sidowayah, Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur menuturkan di kawasan puncak Gunung Lawu kondisi cuaca buruk. 

Bersama lima temannya, ia menginap di kawasan Hargodalem sejak Senin (31/12) pukul 18.00.

"Saya berangkat dari Cemorosewu Senin pukul 09.00, sampai di Hargodalem pukul 18.00. Kondisi cuaca sangat buruk, hujan deras dan terjadi badai di antara pos empat sampai pos lima," kata Sujono.

Menurut dia, hingga Selasa pagi di kawasan sekitar puncak masih terjadi hujan dan badai. Banyak pendaki masih tertahan di kawasan puncak, karena sebagian pendaki tidak berani menerobos kawasan yang dilanda badai.

Karena Hujan Deras dan Badai

Hal senada diungkapkan Suharto, pendaki asal Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia tertahan di antara pos dua dan pos tiga karena terjadi hujan deras dan badai.

"Saya berdua dengan teman saya, Triyanto, berangkat pukul 18.00 dari Cemorosewu. Karena hujan deras dan terjadi badai, akhirnya kami mendirikan tenda sebelum sampai pos tiga," ungkapnya.

Sampai Selasa pagi, kata dia, kondisi cuaca masih buruk. Sehingga dia tidak melanjutkan pendakian, dan memutuskan untuk turun.

Dilansir kantor berita Antara jumlah pendaki Gunung Lawu pada masa pergantian tahun 2018-2019 melalui jalur pendakian Cemorosewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur menurun diduga akibat cuaca buruk.

Petugas loket jalur pendakian Cemorosewu, Suparman di Magetan, Selasa, menyebutkan jumlah pendaki yang terdata di pos masuk jalur Cemorosewu sejak Senin (31/12/2018) pagi hingga Selasa (1/1/2019) sebanyak 850 orang.

"Jumlah pendaki Gunung Lawu yang melalui Cemorosewu sejak kemarin (Senin) pagi hingga siang ini (Selasa) sebanyak 850. Dibanding tahun-tahun sebelumnya pada saat pergantian tahun, jumlahnya sangat menurun. Selain karena ada libur panjang sebelum tahun baru, juga cuaca yang kurang mendukung," katanya.

Menurut dia, pada saat pergantian tahun, biasanya jumlah pendaki yang melalui jalur pendakian Cemorosewu rata-rata antara 2.000 hingga 3.000 orang pendaki.

"Kemarin lusa (Minggu, 30 Desember 2018), jalur pendakian sempat ditutup. Karena adanya hujan dan badai. Tapi kemarin pagi, ketika kondisi cuaca sudah normal mulai dibuka lagi," jelasnya.

Berikut ini foto-foto kondisi beberapa waktu terakhir di kawasan Gunung Lawu:

Selasa 1 Januari 2019 

Gunung LawuWisatawan melakukan akitivitas di sekitar tenda saat berkemah di kawasan hutan lereng Gunung Lawu, Cemorosewu, Magetan, Jawa Timur, Selasa (1/1/2019). Ratusan wisatawan dari berbagai daerah memanfaatkan pergantian tahun dengan berkemah di kawasan hutan dengan udara sejuk tersebut selama dua hingga tiga hari. (Foto: Antara/Siswowidodo)

Selasa 1 Januari 2019

Gunung LawuSejumlah pendaki Gunung Lawu berada di gerbang jalur pendakian Cemorosewu di Magetan, Jawa Timur, Selasa (1/1/2019). Menurut petugas, jumlah pendaki Gunung Lawu pada masa pergantian tahun 2018-2019 melalui jalur pendakian Cemorosewu sebanyak 850 orang atau menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya yakni rata-rata 3.000 orang, yang antara lain disebabkan oleh cuaca buruk. (Foto: Antara/Siswowidodo)

Selasa 1 Januari 2019

Gunung LawuSejumlah pendaki Gunung Lawu melintasi jalur pendakian Cemorosewu di Magetan, Jawa Timur, Selasa (1/1/2019). Menurut petugas, jumlah pendaki Gunung Lawu pada masa pergantian tahun 2018-2019 melalui jalur pendakian Cemorosewu sebanyak 850 orang atau menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya yakni rata-rata 3.000 orang, yang antara lain disebabkan oleh cuaca buruk. (Foto: Antara/Siswowidodo)

Minggu 9 Desember 2018

Gunung LawuWisatawan dengan mengenakan pakaian khas Jepang berfoto di kawasan Taman Wisata Genilangit, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (9/12/2018). Taman wisata yang berada di kawasan hutan lereng Gunung Lawu dengan udaranya yang sejuk tersebut banyak dikunjungi wisatawan, terutama pada hari libur. (Foto: Antara/Siswowidodo)

Minggu 9 Desember 2018

Gunung LawuRelawan melakukan aktivitas di tenda Pos Lapangan Penanganan Darurat Bencana Banjir, Longsor dan Angin Kencang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (9/12/2018). BPBD Kabupaten Magetan mendirikan Pos Lapangan Penanganan Darurat Bencana, sejak 1 Desember 2018 selama tiga bulan, guna mengantisipasi bila sewaktu-waktu terjadi bencana alam di Magetan yang sebagian besar wilayahnya berada di kawasan lereng Gunung Lawu. (Foto: Antara/Siswowidodo)

Minggu 9 Desember 2018

Gunung LawuRelawan melakukan aktivitas di tenda Pos Lapangan Penanganan Darurat Bencana Banjir, Longsor dan Angin Kencang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (9/12/2018). BPBD Kabupaten Magetan mendirikan Pos Lapangan Penanganan Darurat Bencana, sejak 1 Desember 2018 selama tiga bulan, guna mengantisipasi bila sewaktu-waktu terjadi bencana alam di Magetan yang sebagian besar wilayahnya berada di kawasan lereng Gunung Lawu. (Foto: Antara/Siswowidodo)


Berita terkait