Masuk Israel dengan Paspor Belgia, Dua Warga Turki Dideportasi

Israel telah memerintahkan deportasi dua dari tiga warga negara Turki yang ditahan karena masuk Israel memakai paspor Belgia.
Israel telah memerintahkan deportasi dua dari tiga warga negara Turki yang ditahan karena masuk Israel memakai paspor Belgia.(Foto:Daily Sabah)

Yerusalem, (Tagar 26/12/2017) - Israel telah memerintahkan deportasi dua dari tiga warga negara Turki yang ditahan sebentar dalam unjuk-unjuk rasa Palestina pekan lalu setelah Presiden Amerika Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, kata Kementerian Dalam Negeri Senin.

Tiga orang itu ditahan pada Jumat atas sangkaan menyerang polisi Israel dekat masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, yang pihak Palestina pandang sebagai ibu kota negara mereka di masa yang akan datang. Satu pengadilan Israel membebaskan mereka dari dakwaan pada Sabtu.

Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan salah satu dari pria-pria tersebut dijadwalkan dideportasi Senin malam dan yang lainnya pada Sabtu. Jubir itu mengatakan keduanya telah memasuki Israel dengan menggunakan paspor Belgia.

Polisi Israel telah menyebutkan ketiganya sebagai wisatawan Turki.

Sebuah foto yang beredar di media sosial menunjukkan mereka berada di antara sekelompok pria dan anak-anak laki yang mengenakan kopiah di luar Al-Aqsa. Salah serorang terlihat mengenakan kemeja berbendera Turki dan mengibarkan sebuah bendera Palestina, sedangkan dua lainnya mengangkat foto-foto Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Erdogan bersuara vokal menentang langkah Trump yang mengakui Yerusalem, yang membalik kebijakan AS mengenai status kota itu yang bagian timurnya dikuasai Israel dalam perang 1967 dan merupakan kota suci bagi kaum Yahudi, Kristen dan Muslim.(ant/wwn)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.