Ma'ruf Amin Tak Persoalkan Wacana Larangan Cadar

Wapres Ma’ruf Amin mengungkapkan wacana larangan cadar dan celana cingkrang bukan menunjukkan sikap radikal atau intoleran.
Wakil Presiden Ma\'ruf Amin. (Foto: Instagram/@khmarufamin)

Magelang - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengungkapkan wacana larangan penggunaan atribut keagamaan, seperti cadar dan celana cingkrang, bukan menunjukkan sikap radikal atau intoleran.

Dia memandang radikalisme dan intoleransi tercermin dari cara berpikir serta berperilaku, bukan bagaimana cara orang berpakaian.  

"Sekarang lagi ramai soal intoleransi, soal celana cingkrang. Tapi sebenarnya, radikalisme dan intoleransi itu adalah cara berpikir yang harus dibetulkan, cara perilaku dan cara bertindak yang harus diubah," kata Ma'ruf Amin saat meresmikan Rumah Sakit Syubbanul Wathon di Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 7 November 2019, seperti diberitakan Antara

Hilangkan hambatan-hambatan termasuk perpecahan, radikalisme dan intoleransi.

Ma'ruf meminta masyarakat menghilangkan cara berpikir dan berperilaku yang intoleran serta radikal untuk mencapai visi Indonesia Maju. 

"Hilangkan hambatan-hambatan termasuk perpecahan, radikalisme dan intoleransi. Itu kerikil-kerikil yang bisa menghambat tercapainya Indonesia Maju," ucap Wapres Ma’ruf. 

Pria kelahiran 11 Maret 1943 ini mengibaratkan visi Indonesia Maju sebagai sebuah pesawat yang harus diterbangkan. Untuk itu, yang harus dilakukan saat ini oleh pemerintah dan masyarakat adalah dengan mempersiapkan landasan untuk lepas landas.

"Supaya kita cepat melakukan take-off, maka harus dibuat landasan yang kuat. Kerikil dan becek itu harus dihilangkan. Kalau tidak kita bersihkan kerikil dan becek itu, maka kita tidak mungkin tinggal landas," ujar Ma'ruf Amin. 

Sementara, Khatib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Asrorun Niam menanggapi jika alasan keamanan seperti yang pernah dikatakan Menteri Agama Fachrul Razi mengenai larangan cadar, hal tersebut tidak bisa dijadikan pembenaran. 

"Penyelesaian masalah itu harus berakar dari pemahaman masalah secara utuh, tidak bisa generalisir. Pertimbangan keamanan semata tidak cukup menjadi faktor pembenar untuk melakukan apa saja, harus ada koridornya," ujar Asrorun.

Meski begitu, Asrorun mengaku secara pribadi paham atas semangat dari wacana yang disampaikan Menteri Agama Kabinet Indonesia Maju tersebut.

Tetapi, larangan cadar di kawasan lembaga dan instansi pemerintah bukanlah jalan keluar untuk penanganan terorisme dan radikalisme.

"Harus dilakukan penguraian masalah sebelum melakukan penanganan agar tepat sasaran jangan hanya sekedar penyederhanaan masalah," ujar pria yang juga Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.

Mengenai kasus radikalisme, kata dia, bisa saja terjadi karena kesalahan cara pandang agama seperti karena faktor ekonomi dan faktor politik.

"Jadi tidak bisa menyederhanakan permasalahan hanya dengan pelarangan cadar atau menggunakan celana cingkrang," ujar Asrorun Niam. []

Baca juga:

Berita terkait
DPR Persoalkan Larangan Cadar dan Celana Cingkrang ASN
Anggota Komisi VIII DPR HM Syamsul Lutfi mengatakan wacana dari Fachrul Razi terkait larangan cadar dan celana cingkrang di kalangan ASN.
PKS Sebut Larangan Cadar Bagi ASN Terkesan Buruk
Juru bicara PKS Ahmad Fathul Bari mengatakan tak seharusnya Menteri Agama Fachrul Razi mewacanakan larangan memakai cadar dan celana cingkrang ASN.
Jokowi Tanggapi Larangan Cadar dan Celana Cingkrang ASN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi wacana larangan pemakaian cadar atau niqab dan celana cingkrang untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).