Jakarta, (Tagar 18/3/2019) - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean mempermasalahkan contekan yang dibawa Ma'ruf Amin kala beradu gagasan melawan Sandiaga Uno pada acara debat cawapres semalam.
Hal tersebut dikemukakan politisi partai Demokrat itu sebagai tanggapan atas Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin yang mengklaim bahwa debat dimenangkan Maruf Amin.
"Dalam kontestasi seperti ini, klaim-klaim unggul itu biasa saja, tidak ada masalah. Apalagi kan tidak ada juri, yang secara resmi menyatakan siapa yang unggul," katanya kepada Tagar News, melalui pesan suara, Senin (18/3) siang.
"Terlihat jelas Ma'ruf Amin tidak menguasai topik dan terlihat hanya menghafal topik yang dibicarakan. Bahkan tidak mampu menghafal semua, maka harus dibacakan melalui contekan, terbuka seperti itu," kata Ferdinand menambahkan.
Lebih lanjut, Kepala Divisi Advokasi Partai Demokrat itu juga menilai, paparan Ma'ruf Amin hanya berkutat pada program kartu-kartu tanpa menginformasikan perihal darimana asal anggaran untuk program tersebut.
Ferdinand juga memuji Sandiaga Uno yang menjelaskan program-program dengan lebih lugas dan mudah dicerna masyarakat.
"Ma'ruf Amin hanya bicara tentang kartu-kartu yang tidak jelas sumber dana nya nanti darimana," tegasnya.
"Sementara Sandiaga Uno bicara lugas, runut, runtut. Menyampaikan sesuatu itu masuk akal dan bisa dicerna akal sehat," pungkas Ferdinand.
Debat antara Ma'ruf dan Sandiaga digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3), sekitar pukul 20:00 WIB. Dalam kesempatan itu, Ma'ruf dan Sandiaga beradu pandangan mengenai isu pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya
Debat cawapres merupakan helatan ketiga dari lima rangkaian debat Pilpres 2019 yang di gelar KPU. Debat berikutnya diagendakan pada Sabtu, 30 Maret 2019 di Balai Sudirman, Jakarta.
Tema debat tersebut akan membahas materi yang berkaitan dengan ideologi, pemerintahan, keamanan, dan hubungan internasional.
Menurut penelusuran Tagar News, dalam Tata Tertib Debat Cawapres yang dibuat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), masing-masing kandidat memang diperbolehkan membawa catatan data yang dibutuhkan.
Peraturan tersebut tertuang di peraturan nomor 6 dari Tata Tertib yang menyatakan bahwa andidat diperkenankan membawa alat tulis, catatan dan data yang diperlukan.[]
