Mahfud MD: Ada Tiga Gerakan yang Sedang Dibuat Kacaukan Pemilu 2019

Mahfud MD mengungkapkan adanya tiga model gerakan yang bertujuan mengacaukan Pemilihan Umum 2019
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD memberikan materi saat Dialog Kebangsaan Seri IX di Stasiun Banyuwangi Baru, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (22/2/2019). Dialog Kebangsaan itu untuk mengajak berbagai elemen warga untuk membangun kesadaran berbangsa dan bernegara dalam rangka memperkokoh NKRI. (Foto: Antara/Budi Candra Setya)

Banyuwangi, (Tagar 22/2/2019) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengungkapkan adanya tiga model gerakan yang bertujuan mengacaukan Pemilihan Umum 2019, salah satunya ledakan bom di Jakarta saat debat kedua calon presiden.

Selain ledakan bom saat debat capres, juga ada pembakaran mobil dan motor di Jawa Tengah, dengan pola yang sama dan jam kejadian juga sama, dan ketika ada yang tertangkap mengaku iseng, akan tetapi keesokan harinya kembali terjadi.

"Dua minggu lalu saya bertemu Kapolri katanya sudah ada 27 kasus. Dengan pola yang sama itu merupakan gerakan mengacau pemilu," kata Mahfud MD usai menghadiri kegiatan Jelajah Kebangsaan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (22/2), mengutip Kantor Berita Antara.

Selain itu, lanjut dia, saat ini banyak beredar berita bohong atau hoaks, yang jelas tidak benar hingga masyarakat resah dan salah satu contohnya berita hoaks dicoblosnya surat suara tujuh kontainer, dan adanya berita hoaks bahwa KH Ma`ruf Amin akan diganti di tengah jalan jika pasangan Jokowi-Maruf menang Pemilu. Padahal, katanya, semua informasi itu tidak mendasar.

Mahfud mengatakan, gerakan mengacau pemilu yang lainnya adalah munculnya isu yang bertentangan dengan akal sehat, seperti KPU dinilai sebagai antek dan didikte oleh pemerintah.

"Percayalah tuduhan itu tidak benar, karena selama saya menjadi Ketua MK, mengadili kasus-kasus seperti itu KPU independen, dan KPU itu dibentuk oleh partai politik, tapi kenapa dituduhkan kepada petahana. Mohon maaf Anda boleh pilih siapa saja, tetapi Anda melakukan sesuatu yang bertentangan dengan akal sehat itu sama saja merongrong pemilu dan kredibilitas pemilu," ujar pria kelahiran Madura itu.

Mahfud MD berpesan dari kubu manapun agar tidak memproduksi dan menyebar berita-berita hoaks dalam pemilu.

"Janganlah menyebar berita hoaks, kita akan terhormat apabila fair dalam kontestasi, karena hoaks hasilnya tidak akan baik dan menimbulkan sakit hati antara satu dengan yang lain. Tetapi apabila kalah secara terhormat dan menang secara terhormat, maka negara ini dapat berjalan dengan baik," tuturnya. []

Berita terkait