Mahasiswa Ukraina di Universitas Yale Mendidik Dunia tentang Perang di Ukraina

Mantan Menteri Keuangan Ukraina, Natalia Jarеsko, berbicara tentang pemulihan ekonomi negaranya dari perang
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di sebuah rumah yang terkena serangan Rusia di Donetsk, Ukraina, pada 24 Oktober 2023. (Foto: voaindonesia.com/AFP/Stringer)

TAGAR.id - Para mahasiswa Ukraina di Universitas Yale, New Haven, Connecticut, Amerika Serikat (AS), sedang menggalang dana untuk Angkatan Bersenjata Ukraina dan membantu mendidik mahasiswa lainnya tentang perang di Tanah Air mereka. Iryna Solomko melaporkannya untuk VOA.

Mantan Menteri Keuangan Ukraina, Natalia Jarеsko, berbicara tentang pemulihan ekonomi negaranya dari perang.

Ia berbicara dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa bernama Ukraine House di Jackson School of Global Affairs di Universitas Yale.

“Hari ini saya berbicara dengan mahasiswa yang sedang membentuk pandangan mereka mengenai dunia, dan saya memberi tahu mereka bagaimana kita memandang dunia. Mengapa rakyat Ukraina berperang, mengapa mereka harus terus berjuang,” ujar Jaresko.

Putri Jaresko, Darina Figlus, adalah seorang mahasiswa Yale dan salah seorang direktur yang menangani acara-acara di Ukraine House.

Ia mengatakan Kyiv adalah tempat tinggalnya, tapi ia sedang menempuh kuliah di Universitas Yale ketika Rusia menginvasi Ukraina.

“Saya tidak bisa bermalas-malasan dan tidak melakukan apa pun. Saya tahu saya bisa melakukan sesuatu yang berguna, karena saya mencintai Ukraina, dan saya ingin kembali dan tinggal di sana lagi,” kata Figlus.

Anggota DPR Ukraina lainnya, Yevheniia Podurets, mengatakan bahwa sebagian besar mahasiswa Ukraina di Universitas Yale tergabung dalam organisasi mahasiswa itu.

“Setiap orang berkontribusi dengan caranya masing-masing, melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi organisasi. Ada yang membantu menyebarkan informasi, ada pula yang membawa materi untuk penggalangan dana,” tambah Podurets.

Salah satu tujuan utama Ukraina House adalah untuk mengumpulkan dana bagi Ukraina. Wakil presiden organisasi tersebut, Yurii Stasiuk, mengatakan bahwa penggalangan dana ini menjadi semakin sulit.

“Mudah pada saat awal invasi – ketika itu, semua orang tampaknya melakukan sesuatu untuk Ukraina. Namun sekarang kami perlu melakukan lebih banyak upaya – untuk mencapai hasil yang sama…”

Untuk mengumpulkan dana, anggota mengadakan berbagai acara dan pesta. Selama Halloween, mereka akan berbicara mengenai tradisi Slavia yang terkait dengan hari raya itu, serta menjual Motanka –boneka tradisional Ukraina– dan gelang dari pabrik baja Azovstal.

“Dengan membeli ini, orang Amerika bisa membantu Ukraina dan mendapatkan oleh-oleh yang akan menjadi pengingat akan apa yang telah dan terus dialami oleh warga Ukraina,” ungkap Stasiuk.

Kelompok tersebut, menurut aria Valska berencana mengadakan konferensi besar untuk memperingati dua tahun invasi Rusia dan membahas pembangunan kembali Ukraina.

“Saya ingin mendatangkan mahasiswa Ukraina dari sejumlah universitas AS ke Yale, sehingga kita bisa bertemu untuk acara ini.”

Para anggota Ukraine House juga ingin mengubah cara pandang dunia akademis terhadap studi di Eropa Timur dan memastikan bahwa hal tersebut tidak harus melalui prisma pembelajaran tentang Rusia. (my/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Sekitar 50 Pemimpin Eropa Berkumpul di Spanyol Tegaskan Dukungan Terhadap Ukraina
Namun, para pemimpin Eropa yang berkumpul di di Granada ingin menekankan bahwa mereka bersatu mendukung Ukraina
0
Canberra Jadi Kota Pertama di Australia yang Akan Lindungi Hak Warga Terkait Lingkungan
RUU Amandemen Hak Asasi Manusia soal Lingkungan Sehat tahun 2023 dibuat untuk mengatasi dampak perubahan iklim