Lagu Kebangsaan Negara Australia Diubah Akui Warga Pribumi

Satu baris dalam lagu kebangsaan Australia resmi diubah untuk lebih mengakui masyarakat pribumi negara itu
Ilustrasi (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Steven Saphore)

Jakarta – Satu baris dalam lagu kebangsaan Australia, pada hari Jumat, 1 Januari 2021, secara resmi diubah dalam langkah yang menurut pemimpin negara itu bertujuan untuk lebih mengakui masyarakat pribumi negara itu.

Perdana Menteri Scott Morrison, sebagaimana dikutip dari AFP, mengumumkan baris kedua dalam lagu kebangsaan, Advance Australia Fair, akan berubah dari "Karena kita muda dan bebas" menjadi "Karena kita satu dan bebas".

"Australia sebagai bangsa modern mungkin relatif muda, tetapi kisah negara kita sudah sangat lama, sebagaimana kisah banyak tokoh pribumi yang perjuangannya kita akui dan hormati," tulis Morrison di surat kabar The Age pada Malam Tahun Baru.

"Mengubah 'muda dan bebas' menjadi 'satu dan bebas' tidak mengurangi makna apapun, tapi saya yakin menambah banyak hal" tulis Morrison.

Langkah untuk lebih mengakui sejarah pribumi Australia yang sudah ada sejak puluhan ribu tahun yang lalu sudah dikemukakan sebelumnya tetapi pemimpin konservatif itu belum melaksanakan perubahan itu sampai mengumumkannya pada Kamis malam.

Australia adalah negara yang masih mengingat masa lalu kolonial dan ketidaksetaraan yang dihadapi masyarakat pribumi, di mana menurut statistik resmi, anak-anak pribumi dua kali lebih besar kemungkinannya meninggal sebelum ulang tahun kelima mereka (my/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Australia Tebang Pohon Keramat Suku Aborigin untuk Jalan Tol
Kemarahan di Autralia muncul ketika pemerintah tebang pohon yang dianggap keramat oleh Suku Aborigin sebagai perempuan Aborigin tempat melahirkan
Penduduk Tasmania di Australia Selamatkan Pohon Kayu Putih
Muncul kekhawatiran terhadap nasib pohon cider gum atau kayu putih yang sangat disukai akan punah jika tidak diselematkan
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi