Krisis Ekonomi Lebanon yang Terburuk di Dunia Sejak 1850-an

Bank Dunia mengtakan krisis ekonomi dan keuangan yang sangat parah di Lebanon salah satu yang terburuk di dunia dalam lebih dari 150 tahun
Seorang pria berjalan di kawasan perbelanjaan yang lengang di Beirut, Lebanon, 17 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com - Mohamed Azakir/Reuters)

Jakarta – Bank Dunia (World Bank) dalam laporan yang dirilis pada Selasa, 1 Juni 2021, mengatakan krisis ekonomi dan keuangan yang sangat parah di Lebanon kemungkinan merupakan salah satu yang terburuk di dunia dalam lebih dari 150 tahun.

Bank Dunia mengatakan sejak akhir 2019, Lebanon telah menghadapi tantangan berat, termasuk krisis ekonomi dan keuangan terburuk pada masa damai; perebakan luas virus corona; dan ledakan di Pelabuhan Beirut pada 2020 yang dianggap sebagai salah satu ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah dunia.

Dalam beberapa bulan terakhir ini krisis itu telah semakin memburuk, di tengah perebutan kekuasaan yang melumpuhkan negara itu. Perebutan antara presiden dan perdana menteri yang ditunjuk itu telah menangguhkan pembentukan pemerintahan baru.

Pound LebanonFoto informasi nilai tukar 100 dolar AS dalam mata uang pound Lebanon di pasar gelap di Beirut, 16 Marer 2021 (Foto: voaidonesia.com/AFP)

Kabinet Perdana Menteri Hassan Diab mengundurkan diri beberapa hari setelah ledakan pada 4 Agustus 2020 itu, dan sejak itu Lebanon tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi penuh. Ledakan di Pelabuhan Beirut itu menewaskan 211 orang dan melukai lebih dari 6.000 lainnya. Ledakan itu juga menghancurkan seluruh lingkungan di sekitarnya.

letak lebanonLetak geografis Lebanon (Foto: heartcrymissionary.com)

Bank Dunia mengatakan kelambanan kebijakan yang terus terjadi dan tidak adanya pemerintah yang berfungsi penuh dalam menghadapi tantangan besar ini, mengancam kondisi sosial-ekonomi yang sudah sangat buruk dan perdamaian sosial yang rapuh.

“Krisis ekonomi dan keuangan ini mungkin akan menempati peringkat 10 besar, mungkin tiga teratas, episode krisis paling parah secara global sejak pertengahan abad ke-19,” seperti disebutkan dalam laporan itu.

warga belanjaWarga berbelanja di sebuah supermarket di Beirut, Lebanon, Maret 2021 (Foto: voaidonesia.com/Reuters)

Laporan Bank Dunia itu juga menyatakan produk domestik bruto (PDB) Lebanon diproyeksikan mengalami kontraksi 9,5% pada 2021, setelah menyusut 20,3% pada 2020 dan 6,7% pada 2019. PDB Lebanon anjlok dari hampir 55 miliar dolar AS pada 2018 menjadi sekitar 33 miliar dolar AS pada 2020, sementara GDP per kapita anjlok sekitar 40% dalam dolar.

“Kontraksi brutal seperti ini biasanya terjadi dalam konflik atau perang,” sebut Bank Dunia dalam laporan itu.

Seorang juru bicara Bank Dunia mengatakan laporan itu dirilis dua hari sebelum Wakil Presiden Bank Dunia Untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Ferid Belhaj dan Direktur Eksekutif Bank Dunia Merza Hussain Hasan dijadwalkan tiba di Lebanon untuk bertemu dengan para pejabat Lebanon dan mendesak mereka mengatasi krisis “segera” (em/lt)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Ramadan di Lebanon Teater Boneka Keliling Hibur Anak-anak
Teater boneka keliling mengunjungi desa-desa di kawasan Lebanon Selatan, untuk menghibur anak-anak selama Ramadan
Amnesty Tuduh Lebanon Siksa Tahanan Warga Suriah
Amnesty International menuduh pihak berwenang Lebanon berlaku "kejam dan kasar" terhadap lebih dari 20 warga Suriah
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.