Kota Parapat Sepi, Wisatawan Serbu Samosir

Wisatawan sepertinya tak menikmati liburan ke Parapat. Akibat tidak adanya tempat menarik di kota tepian Danau Toba itu.
Pusat penjualan suvenir di Jalan Pora-pora, Parapat, Kabupaten Simalungun tampak sepi pembeli. (Foto: Tagar/Fernandho Pasaribu)

Simalungun - Wisatawan sepertinya tak menikmati liburan ke Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Akibat tidak adanya tempat-tempat menarik di daerah tepian Danau Toba itu.

Sebaliknya, Pulau Samosir atau Kabupaten Samosir diserbu para wisatawan guna menikmati masa liburan Lebaran saat ini.

Selain berhawa sejuk, di sana banyak tempat wisata yang indah. Masyarakat ingin menelusuri tempat-tempat eksotis di daerah berjuluk Negeri Indah Kepingan Surga itu.

Pantauan Tagar, ratusan mobil dan sepeda motor menyeberang ke Pulau Samosir dalam dua hari sejak Lebaran. Bahkan, ada yang sengaja memarkir kendaraan di Parapat untuk kemudian menyeberang menggunakan kapal ke pulau di tengah Danau Toba itu.

Putra Aritonang (25), warga Kota Medan, mengaku lebih memilih berlibur ke Pulau Samosir karena banyak tempat wisata yang akan dikunjungi di sana.

"Ke Samosir lah dulu hari ini, Bang. Keluarga pengen menikmati liburan di sana. Penasaran mereka sama Samosir," katanya ditemui Jumat 7 Juni 2019.

Gak begitu ramai lah sekarang. Mungkin takut orang ke sini karena Kapal Sinar Bangun yang tenggelam itu

Dia mengkritik Parapat yang tak menarik untuk dikunjungi. Putra memberi saran agar daerah itu menawarkan hal baru.

Menurut dia, melihat Danau Toba yang indah, harusnya Parapat ditata dengan baik dan pasti akan menarik para pengunjung.

"Maunya adalah perubahan di sini (Parapat), Bang. Masa dari tahun-tahun kemarin gini-gini aja. Sayang kalau tempat sebagus ini gak ditambah lokasi wisata," cetusnya.

Sementara itu ketika Tagar memantau salah satu destinasi di Parapat, pemandian di Jalan Pora-pora yang berada di tepi pantai Danau Toba, terlihat hanya beberapa wisatawan di sana.

Salah seorang pemilik lapak peristirahatan, marga Ambarita mengeluhkan sepinya pengunjung di masa Lebaran. "Sunyi pengunjung sekarang. Gak tahu kenapa bisa gini. Padahal tahun-tahun sebelumnya ramai kali, sampai ada yang gak kedapatan tempat untuk beristirahat dan mandi," ucapnya.

Salah seorang penjual suvenir, boru Sirait juga merasakan berkurangnya wisatawan ke Parapat. Berbeda sebelum kejadian tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun, membeludak.

"Gak begitu ramai lah sekarang. Mungkin takut orang ke sini karena Kapal Sinar Bangun yang tenggelam itu," terangnya.

Meskipun wisatawan tidak begitu banyak dari hari-hari besar sebelumnya, pendapatan mereka masih normal. "Kalau penjualan aksesoris masih lumayan. Walaupun masih lebih banyak hari-hari besar sebelum ini," terang boru Sirait.[]

Baca juga

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.