Korut Buat Kurikulum Sekolah, 'Kekaisaran Terorisme Amerika Serikat'

Pihak Korut menyerukan seluruh tentara dan orang-orang muda untuk anti-AS dan membuat propaganda anti AS berjudul ‘Kekaisaran Terorisme Amerika Serikat’.
Senjata angkutan darat Korea Utara. (Foto:Ist)

Pyongyang, (Tagar 19/10/2017) – Sampai hari ini, pihak Pyongyang terus mengkampanyekan propaganda anti-Amerika Serikat. Surat kabar resmi Korut, Rodong Sinmun, melaporkan, Kim Jong Un telah memerintahkan rakyatnya untuk menerapkan pelajaran anti-Amerika Serikat, dalam kurukulum sekolah di negara komunis itu.

Pihak Korut menyerukan seluruh tentara dan orang-orang muda untuk anti-Amerika Serikat agar bisa meraih  kemenangan revolusi, seperti dilansir Express, (17/10). Adapun kurikulum propaganda anti AS itu berjudul ‘Kekaisaran Terorisme Amerika Serikat’.

Pada bagian lain, wakil duta besar Korut untuk PBB, Kim In Ryong menuding, operasi militer Amerika Serikat dilakukan untuk menggulingkan kepemimpinan Kim Jong Un. Oleh karena itu, menurut In Ryong, perang nuklir di Semenanjung Korea tinggal menunggu waktu.

[caption id="attachment_24386" align="alignnone" width="712"] Penguasa Korut, Kim Jong Un memonitor uji coba rudal nuklir dari kapal perang. (Foto:Ist)[/caption]

Hal ini disampaikan In Ryong di depan Sidang Umum PBB,  baru-baru ini, terkait negaranya terus menjadi subyek ancaman AS sejak tahun 1970 lalu. Tahun ini, penguasa Korut, Kim Jong Un mengatakan, telah melengkapi seluruh pasukannya dengan senjata nuklir berkekuatan dahsyat.

"Rudal akan kami luncurkan ke Amerika Serikat, jika Washington menginvasi wilayah kami. Kendati hanya seinci, akan kami hukum seberatnya," ancam In Ryong

Dari AS dikabarkan, pernyataan Presiden Trump kepada istri seorang tentara yang tewas dalam tugas, telah memicu kontroversi rakyat AS. Sebelumnya, sersan La David Johnson, tewas dibunuh pemberontak di Niger.

Kemudian, Trump menelpon istri Johnson, Myeshia Johnson dan mengatakan, "Dia (Johnson) tahu untuk apa mendaftar jadi tentara, tapi ketika itu terjadi, sangat menyakitkan," kata Trump, seperti yang dilansir Telegraph (18/10). Ucapan Trump itu membuat publik AS Marah. Setelah dikritisi, Trump kemudian mengunggah status di twitternya dan mengatakan bahwa "Sgt La David Johnson adalah pahlawan”.(RodongSinmun/Express)

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.