Korea Selatan Berguru Humaniora ke Indonesia

Program ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) mahasiswa Korea khususnya di bidang Humaniora.
Korea Berguru Humaniora ke Indonesia. Wagub DIY Paku Alam X dan Wakil Duta Besar Korea Selatan, RHEE Myong-ho berfoto bersama dengan 39 mahasiswa asal Korea Selatan saat pembukaan Core-Korea Students Internship Program. Dalam program ini, pemerintah Korea Selatan menempatkan 39 mahasiswa untuk magang di Indonesia dalam rangka mempelajari humaniora. Di Korea Selatan, humaniora menjadi tulang punggung bangsa dan negara. (Ans)

Yogyakarta (Tagar 18/1/2018) - Pemerintah Korea Selatan menjadikan humaniora menjadi tulang punggung bangsa dan negaranya. Atas dasar itu, Kementerian Pendidikan Korea Selatan mengirimkan 39 mahasiswa ke Indonesia.

Pengiriman mahasiswa ke Indonesia ini merupakan bagian Core-Korea Students Internship Program. Sebanyak 39 mahasiswa asal Korea Selatan tersebut akan menjalani magang atau internship selama satu bulan di Indonesia.

Wakil Duta Besar Korea Selatan, RHEE Myong-ho mengatakan, Kementerian Pendidikan Korea Selatan sudah menjalankan program magang di luar negeri selama tiga tahun ini. Program ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) mahasiswa Korea khususnya di bidang Humaniora.

"Kami menyadari humaniora akan menjadi tulang punggung bangsa dan negara Korea Selatan. Untuk itu, kami mengirimkan mahasiswa ke Indonesia untuk belajar bidang humaniora," paparnya dalam pembukaan Core-Korea Students Internship Program di Yogyakarta, Kamis (18/1).

Dia mengatakan, program ini diminati mahasiswa Korea Selatan. Namun, untuk menjadi bagian dari program ini harus menjalani seleksi yang ketat. "Mahasiswa Korea Selatan harus mengikuti terlebih dahulu sejumlah seleksi yang penuh persaingan," imbuhnya.

Program magang yang diikuti 39 mahasiswa Korea Selatan ini berasal dari tiga perguruan tinggi. Yakni Universitas Dong-A, Busan Foreign Studies dan Universitas Catholic of Korea.

"Mereka tinggal di Indonesia selama satu bulan untuk magang di berbagai instansi seperti sektor administrasi publik, media pers, perguruan tinggi, museum dan perusahaan-perusahaan swasta," kata Myong-ho.

Program ini merupakan kerjasama Pemerintah Korea Selatan dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia seperti Universitas Negeri Manado, Sekolah Tinggi Manajemen IMMI, Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI), Universitas Mulawarman, Politeknik PIKSI Ganesha, Unsoed, Universitas Widya Mataram, dan Universitas Atmajaya.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutannya yang dibacakan Wagub DIY Paku Alam X mengatakan, kerja sama antara Korea Selatan dengan Indonesia, khususnya dengan Pemda DIY sudah terjalin sejak 2004 lalu.

"Kerja sama dengan Pemda DIY dimulai melalui pencanangan Sister Province dengan Chungcheongnam-Do dan dengan Gyeongsangbuk-Do 2005," kata Sultan.

Dia mengungkapkan, kerja sama ini khususnya dalam konteks Core-Korea Students Internship Program saling menguntungkan. Setidaknya, hal ini membuka peluang bagi mahasiswa Indonesia untuk pemagangan ke Korea Selatan.

"Mahasiswa asal Indonesia bisa memanfaatkan magang untuk meningkatkan skill, transfer teknologi, membangun networks dan adaptasi keunggulan etos kerja Saemaul Undong. Itu artinya rajin, mandiri dan gotong-royong," paparnya. (ans)

Berita terkait
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.