Kondisi Belum Stabil, Polisi Belum Bisa Ungkap Motif Pelaku Penyerangan Gereja

"Kita belum periksa intensif karena kondisi pelaku yang belum stabil, termasuk motifnya," katanya dalam keterangan pers di Mapolda DIY, Senin (12/2).
Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dhofiri (Foto: Ridwan Anshori)

Yogyakarta, (Tagar 12/2/2018) - Sampai saat ini pihak kepolisian belum bisa mengungkap motif Suliyono, pelaku penyerangan di Gereja

Gereja St Lidwina, Gedog, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2). Pelaku masih dirawat di RS Bhayangkara, Kalasan, Sleman, DIY, dan kondisinya belum stabil.

Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dhofiri mengatakan, peluru yang bersarang di lutut kanan pelaku sudah diambil, tapi kondisinya belum stabil. "Kita belum periksa intensif karena kondisi pelaku yang belum stabil, termasuk motifnya," katanya dalam keterangan pers di Mapolda DIY, Senin (12/2).

Selama ini, kata Kapolda, pemeriksaan hanya sebatas yang ringan-ringan dulu. Sebanyak 11 saksi juga sudah dimintai keterangan. Dari pengakuan pelaku, pedang yang digunakan menyerang jemaat didapatkan dari menjual ponsel miliknya. "Pelaku menjual ponsel untuk membeli pedang," kata Kapolda.

Dofiri mengatakan, pemeriksaan juga dilakukan terhadap keluarga pelaku di Banyuwangi. "Tim polisi sudah ke sana (Banyuwangi) memeriksa keluarga pelaku," imbuhnya.

Menurut Kapolda, aksi tersebut dilakukan sebelum pelaku pulang ke Banyuwangi. Sebelum pulang, dari Magelang (Jawa Tengah) mampir dulu di Yogyakarta selama 4-5 hari. "Kita juga masih dalami kegiatan pelaku di Magelang," kata dia.

Di tempat yang sama, petugas yang menjadi korban saat melumpuhkan pelaku, Aiptu Al Munir mengatakan, datang ke lokasi kejadian pukul 07.30 WIB. Saat itu, suasana di dalam gereja sudah menegangkan.

"Seorang pria mengayunkan pedang sambil mengejar jemaat. Saya kasih tembakan peringatan, (pelaku) malah balik menyerang saya, tangan kiri saya terluka kena pedangnya," paparnya.

Petugas yang pernah berdinas di satuan reserse kriminal (Reskrim) selama 25 tahun itu akhirnya menembakkan revolver ke kaki pelaku. Pertama tembakan hanya menyerempet lulut kakan, kedua tepat mengenai lutut kiri. Pelaku akhirnya berhasil dilumpuhkan.

Munir mengaku sudah terbiasa melumpuhkan penjahat, apalagi saat di bawah satuan Reskrim. "Kita sering menangkap pelaku kejahatan, jadi sudah tidak grogi meski pelaku membawa senjata," tegasnya. (ans)

Berita terkait
0
Langkah Emma Raducanu Terhenti di Babak Kedua Wimbledon 2022
Petenis Inggris, Emma Raducanu, unggulan No 10, dikalahan petenis Prancis, Caroline Garcia, di babak kedua grand slam Wimbledon 2022