Komunitas Muslim AS Antusias Berikan Suara dalam Pilpres

Jumlah warga Muslim di AS hanya sekitar 1% dari populasi, tapi komunitas-komunitas muslim memobilisasi warga mereka berikan suara pada pilpres
Ilustrasi: Pegawai Departemen Pemilihan Wilayah Miami-Dade menempatkan surat suara melalui surat untuk pemilihan (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta - Muslim di Amerika Serikat (AS) berjumlah hanya sekitar satu persen dari populasi Amerika, tetapi komunitas-komunitas muslim memobilisasi warga mereka untuk memberikan suara pada pemilihan presiden pada 3 November 2020.

Tujuh puluh delapan persen dari pemilih muslim yang memenuhi syarat di Amerika Serikat telah mendaftar untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden hari Selasa, 3 November 2020, menurut “American Muslim Poll” (Jajak Pendapat Muslim Amerika) dari Institute for Social Policy and Understanding (Lembaga Kebijakan dan Pemahaman Sosial). Angka itu berarti meningkat secara signifikan dibandingkan dengan 60 persen pada Pilpres tahun 2016.

Erum Ekramullah, Manajer Proyek Penelitian di Lembaga Kebijakan dan Pemahaman Sosial mengatakan, “dalam komunitas muslim Amerika, ada banyak hal yang dilakukan di lapangan untuk mendorong orang memberikan suara, terutama di negara bagian-negara bagian penting seperti Michigan dan Florida.”

Masjid-masjid di Amerika Serikat telah berfungsi sebagai pusat komunitas untuk meningkatkan kesadaran pemilih.

All Dulles Area Muslim Society (ADAMS) Center di Virginia adalah salah satu pusat Islam terbesar di Amerika Serikat. Umat di masjid itu memobilisasi pemilih muslim di wilayah metropolitan Washington melalui Kelompok Keterlibatan Warga (ADAMS Civic Engagement Group atau/ACE).

“Dari akhir pekan lalu hingga pemilu, kami mengimbau masyarakat untuk memilih lebih awal. Kami menyadarkan bahwa mereka akan dapat memberikan suara mereka untuk demokrasi Amerika," kata Syed Ashraf, salah seorang ketua ADAMS Engagement Group.

Ashraf menekankan bahwa ADAMS Center adalah organisasi nirlaba, tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran di kalangan pemilih tentang pentingnya memilih, bukan untuk mendukung kandidat tertentu.

“Kami harus memastikan bahwa organisasi mana pun tempat kami bekerja, itu harus sesuai dengan undang-undang pajak pasal 501 (c) (3) (tentang pembebasan pajak suatu organisasi) karena kami adalah pusat Islam, organisasi nirlaba dan tidak bisa bekerja sama dengan organisasi yang mendukung seorang kandidat.”

Selain pusat-pusat Islam, banyak organisasi non-partisan di seluruh Amerika Serikat juga memberikan informasi kepada muslim tentang pentingnya suara mereka di panggung politik.

“Suara muslim penting dan suara mereka dihitung. Di tempat-tempat seperti Florida, Pennsylvania, dan Michigan, komunitas muslim Amerika dapat mengubah pemilihan dengan satu atau lain cara. Jadi, kami ingin masyarakat sebagai warga negara ini memenuhi tanggung jawabnya dan memberikan dampak itu," kata Shahid Rehman, Direktur Eksekutif American Muslim Institution.

"Bagaimana pendidikan anak-anak kita didanai pada masa depan, perawatan kesehatan kita, peradilan pidana, bahkan kebijakan luar negeri; semua hal itu penting bagi komunitas kami," lanjutnya.

Organisasi-organisasi itu menyatakan bahwa mereka mengharapkan sejumlah besar dari tiga juta lebih muslim Amerika akan memberikan suara mereka selambatnya pada akhir hari pemilihan. (lt/ah)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Amerika Tanggapi Perlakuan China Terhadap Muslim Xinjiang
Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan perlakukan China terhadap Muslim Xinjiang di China sesuatu perlaku yang mendekati genosida
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.