Kodam IV/Diponegoro Kerahkan 6.000 Personil TNI Amankan Pilgub Jateng

“Dari Kodam ada 6.000 personil. Semua daerah kami anggap rawan,” ujar Wuryanto. Pangdam juga meminta anggota TNI menjaga netralitas, mengingat tahun ini tahun politik.
Pangdam IV/Diponegoro disambut dengan yel-yel anggota Kodim 0719/Jepara, Kamis (11/1) pagi. (Alf)

Jepara (Tagar 11/1/2018) – Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro siapkan 6.000 personil Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membantu Polri dalam mengamankan perhelatan Pilgub Jateng 2018. Selain itu, TNI juga telah melakukan pemetaan daerah rawan.

Pernyataan itu disampaikan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Wuryanto kepada anggotanya di Komando Distrik Militer (Kodim) 0719 Jepara, Kamis (11/1) pagi.

Wuryanto melanjutkan, pihaknya menyerukan kepada seluruh komandan kodim di Jateng untuk membuat pemetaan daerah rawan, serta menyiapkan pasukan untuk siap mengatasi masalah. Pihaknya juga meminta anggota TNI untuk menjaga netralitas, mengingat tahun ini tahun politik.

“Dari Kodam ada 6.000 personil. Semua daerah kami anggap rawan,” ujar Wuryanto. Pangdam juga meminta anggota TNI untuk menjaga netralitas, mengingat tahun ini tahun politik. Untuk wilayah kabupaten, personil yang dikerahkan tergantung dari permintaan masing-masing polres.

“Untuk jumlah personil (pengamanan) TNI di daerah sesuai dengan permintaan dari Polres masing-masing,” kata Wuryanto.

Terpisah, anggota KPU Provinsi Jawa Tengah Muslim Aisha menyatakan, pelaksanaan Pilgub Jateng bakal relatif lebih aman jika dibanding daerah lain seperti DKI Jakarta. Sampai saat ini konflik-konflik yang muncul di Pilgub DKI Jakarta belum muncul di Jateng.

“Contohnya seperti isu SARA yang dikhawatirkan sampai saat ini tidak muncul. Pengalaman setiap ada Pilgub di Jateng aman-aman saja. Isu yang mancul paling isu-isu putra daerah, itu pun tidak menonjol,” ungkap Muslim. (alf)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.