Kini Jadi Satu-satunya Partai yang Jomblo, Demokrat Buka Peluang untuk Pertemu dengan Ketum PDIP

Partai Demokrat kini membuka peluang untuk bergabung dengan koalisi lainnya, salah satunya dengan PDIP usai keluar dari Koalisi KPP.
Demokrat Buka Peluang untuk Pertemu dengan Ketum PDIP. (Foto: Tagar/Dok iSt)

TAGAR.id Jakarta - Partai Demokrat kini membuka peluang untuk bergabung dengan koalisi lainnya, salah satunya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) usai keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Ketua DPP Demokrat, Herman Khaeron, mengatakan ada peluang untuk bertemu dengan jajaran petinggi PDIP, termasuk Ketum Megawati Soekarnoputri.

"Ada. Rencana (bertemu dengan Megawati) itu ada. Gagasan itu ada," kata Herman di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi nomor 41, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 September 2023.

Menurut Herman, pertemuan Megawati dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah hal yang dinantikan oleh masyarakat. Apalagi jika pertemuan itu berujung pada rekonsiliasi.

"Bahkan kalau memang terjadi rekonsiliasi antara Pak SBY dan Bu Mega, tentu ini harapan seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.

SBY dan Megawati sempat terlibat 'perang dingin' selama hampir dua dekade. Dimulai saat Megawati menjabat sebagai presiden sementara SBY adalah Menteri Koordinator Politik dan HAM. 


Bahkan kalau memang terjadi rekonsiliasi antara Pak SBY dan Bu Mega, tentu ini harapan seluruh rakyat Indonesia.


Megawati, sebagai presiden yang hendak maju lagi di Pemilu 2004, sempat bertanya apakah ada di antara menterinya yang hendak maju juga. Namun SBY mengelak.

Ternyata, SBY maju sebagai capres bersama Jusuf Kalla dengan kendaraan Partai Demokrat menghadapi Megawati berpasangan dengan Hasyim Muzadi. Hasilnya, SBY menumbangkan Megawati dan dia memimpin Indonesia dua periode.

Namun kini hubungan keduanya sudah mulai mencair. Salah satunya terlihat dari pertemuan putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan putri Megawati, Puan Maharani, beberapa waktu lalu.

Dalam cuitannya, SBY juga sempat menceritakan mimpinya soal pertemuan antara dirinya, Megawati, Presiden Jokowi, dan presiden ke-8 Indonesia yang bakal terpilih di Pilpres 2024 mendatang.

"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," ucap SBY melalui Twitter, Senin, 19 Juni 2023 lalu.

Di Stasiun Gambir, kata SBY, sudah menunggu Presiden Indonesia ke-8 hasil Pemilu 2024 yang telah membelikan karcis kereta api Gajayana KA eksekutif rute Gambir-Malang ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai." kata SBY.

Masih dalam cuitannya, SBY, bersama Jokowi dan Megawati lalu naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, mereka menyapa rakyat Indonesia dengan hangat.

Rakyat yang pernah mereka pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan, kata SBY.

"Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno," tulis SBY menutup mimpinya. []

Berita terkait
Jajaki Koalisi Baru Usai Putus dengan Koalisi Perubahan, Demokrat Tak Syaratkan AHY Jadi Cawapres
Kepala Badan Komunikasi Strategis dan Koordinator Juru Bicara Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan partainya akan menjajaki koalisi baru.
Ajak Kader Demokrat untuk Move on, AHY Ucapkan Selamat atas Pasangan Anies-Cak Imin di Pemilu 2024
Ketua umum Parti Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak para kader Demokrat untuk move on dari peristiwa yang telah terjadi.
Batal Sebelum Bersanding, Ketum Demokrat: Kata Maaf Dijadikan Obat yang Murah untuk Pengingkaran
Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengklaim bahwa rasa kecewanya dan para kader Demokrat bukan karena Ketumnya tidak menjadi Cawapres.