Khofifah: Silakan Tanya Mas Rommy, Saya Juga Kaget

Namanya disebut Romahurmuziy dalam kasus jual beli jabatan, Khofifah: 'Silakan tanya Mas Rommy, saya juga kaget.'
Pengamat Sebut Rommy Lebih Intelek dari Cak Imin | Ketua Umum PPP Romahurmuziy (tengah) menerima calon gubernur-wakil gubernur terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Emil Elestianto Dardak (kiri) di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jakarta, Senin (9/7/2018). Kunjungan Khofifah-Emil tersebut untuk melaporkan hasil perhitungan suara KPU Provinsi Jatim kepada Ketum PPP Romahurmuziy, dengan hitungan pasangan Khofifah-Emil mendapatkan 53,55 persen atau 10.465.218 suara, sementara Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno memperoleh 46,45 persen dukungan atau 9.076.014 suara. (Foto: Antara/Galih Pradipta)

Jakarta, (Tagar 23/3/2019) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menampik tudingan eks Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Rommy yang menyebut bahwa dirinya pernah merekomendasikan Haris Hasanudin sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur.

Haris adalah satu dari tiga orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam kasus dugaan jual beli jabatan ini.

Khofifah justru kaget namanya disebut Rommy dalam kasus jual-beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama.

"Sama sekali tidak benar, makanya teman-teman (jurnalis) sebaiknya tanya sama Mas Romi, saya takut ada orang yang mengatasnamakan saya," kata dia saat ditemui awak media di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (23/3).

"Silakan tanya Mas Romi, karena saya juga kaget, rekomendasi dalam bentuk apa yang saya sampaikan?" sambungnya.

Khofifah mengaku siap jika KPK akan mengklarifikasi ucapan Rommy. Ia justru ingin membuktikan bahwa tidak ada praktek jual-beli jabatan seperti yang dituduhkan padanya.

"Saya siap menyampaikan klarifikasi (ke KPK). Ini kan sudah pada proses di KPK. Kita menghormati proses itu. Kita menyerahkan semuanya pada proses hukum yang sedang berjalan di KPK," ujarnya.

Khofifah menegaskan, dirinya mendukung segala proses hukum yang saat ini tengah dilakukan KPK. Menurutnya hal itu baik, sekaligus dalam upaya membangun kepercayaan kepada publik.

Dia juga menyebut, dirinya telah lama tak bertemu dengan Rommy dengan pertemuan terakhir terjadi saat pelantikan Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur, Rabu (13/2) lalu, di Istana Negara, Jakarta.

Pada Jumat (22/3), Rommy menyebut bahwa Khofifah turut memberi rekomendasi atas Kakaknwil Kemenag Jatim Haris Hasanudin. Ketum partai berlogo Ka'bah mengaku hanya meneruskan aspirasi soal kelayakan Haris Hasanuddin, yang mengikuti seleksi sebagai Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur. Rommy menyebut nama Khofifah dan seorang kiai.

"Tapi bahwa meneruskan aspirasi, apa yang saya teruskan bukan main-main. Contoh, Haris memang dari awal menerima aspirasi dari ulama seorang Kiai Asep Saifudin Halim adalah pimpinan pondok pesantren dan kemudian Bu Khofifah, beliau gubernur terpilih, jelas mengatakan, 'Mas Rommy, percayalah dengan Haris karena orang kerja bagus.' Sebagai gubernur terpilih, beliau mengatakan kalau Mas Haris sudah kenal kinerjanya sehingga ke depan sinergi dengan Pemprov akan lebih baik," ujar Rommy.

Untuk diketahui, KPK telah menetapkan tiga orang tersangka kasus dugaan suap jual beli jabatan Kakanwil Kemenag Jawa Timur. Mereka adalah Romahurmuziy, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin. []

Berita terkait