Keuntungan dan Kerugian Anies Baswedan Menerima Sunny Tanuwidjaya

Apakah Anies Baswedan akan dapat keuntungan atau justru dapat kerugian dengan dukungan Sunny Tanuwidjaya yang pernah dekat dengan Ahok dan PSI.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Tagar/Instagram @aniesbaswedan)

TAGAR.id, Jakarta - Anies Baswedan bisa mendapat keuntungan, juga bisa mendapat kerugian apabila menerima kehadiran Sunny Tanuwidjaya yang disebut bakal mendukungnya di Pilpres 2024.

Hal tersebut disampaikan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, kepada wartawan, Kamis, 30 Juni 2022.

Sunny Tanuwidjaya rekam jejaknya pernah menjadi orang dekat Ahok, staf ahli Ahok ketika Ahok menjabat Gubernur DKI Jakarta. 

BACA JUGA: Pengamat: JK Akan Perjuangkan Anies Baswedan Capres 2024

Sunny juga adalah satu di antara pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sering mengkritik kebijakan Anies Baswedan yang dinilai menyimpang. Jabatan terakhir Sunny di PSI adalah sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI.

Anies Baswedan saat ini menjabat Gubernur DKI Jakarta. Anies mengalahkan Ahok dalam pemilihan gubernur Jakarta 2017. Anies elektabilitasnya selalu di papan atas survei, mempunyai peluang besar untuk menjadi presiden 2024 apabila ada partai politik yang mengusungnya.

Jadi menurut Ujang Komarudin, Anies harus hati-hati, tidak mudah percaya begitu saja. Sunny bisa menguntungkannya, bisa juga nantinya melakukan pembusukan dari dalam.

“Ini bisa jadi strategi PSI agar seolah-olah Sunny masuk Anies. Lalu, di Anies juga bisa membusuk-busuki,” kata Ujang.

BACA JUGA: Pemilih Terbesar Anies Baswedan Simpatisan PKS, Survei Charta Politika April 2022

Itu kemungkinan kerugian yang akan diterima Anies. Karena menurut Ujang pula, begitu Sunny berada di dalam tim Anies, ia bisa mencari celah kekurangan Anies. Merusak dan mengacak-acak barisan pendukung Anies.

Selain kemungkinan kerugian, Ujang juga menyebutkan keuntungan yang mungkin akan didapatkan Anies.

“Tentu akan menguntungkan Anies. Kita tahu Sunny orang dekatnya Ahok. Dan, Ahok dianggap menjadi lawan politik Anies. Dan, hingga saat ini PSI kan juga tidak pernah mendukung bahkan cenderung menyerang Anies,” ujar Ujang.

BACA JUGA: Denny Siregar: Anies Baswedan Calon NasDem 2024?

Apalagi sebelumnya, kata Ujang, elite penting PSI juga sudah ada yang mundur, di antaranya Tsamara Amany Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI.

Tsamara Amany mundur dari PSI setelah ramai pemberitaan yang menyebutkan suaminya memuji-muji kinerja Anies Baswedan. Pujian yang diindikasikan dukungan untuk Anies di Pilpres 2024.


Ini bisa jadi strategi PSI agar seolah-olah Sunny masuk Anies. Lalu, di Anies juga bisa membusuk-busuki.


Tapi Tsamara menepis anggapan semacam itu.

"Selama 5 tahun mengabdi di PSI sebagai Ketua DPP, per hari ini 18 April 2022, saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader PSI," kata Tsamara dalam keterangan video di akun Youtube-nya, Senin, 18 April 2022.

"Untuk saat ini saya ingin fokus mengabdi untuk Indonesia melalu cara-cara lainnya," kata Tsamara pula.

BACA JUGA Anies Baswedan Diteriaki Presiden di Pasar Gembrong

Ujang juga mendengar beberapa kader PSI di daerah juga mundur.

"PSI banyak ditinggal kader dan orang-orang pentingnya. Ya risiko namanya partai politik baru," kata Ujang.

PSI berdiri setelah Pemilu 2014. Ketua umum pertama adalah Grace Natalie, dan berikutnya adalah Giring Ganesha sampai sekarang.

PSI pada tanggal 19 Juni 2022, mengumumkan bahwa partai ini tidak mendukung Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024.

Pengumuman itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.

“Kami memeluk teguh prinsip anti-intoleransi dan anti-korupsi. Maka, tak mungkin kami mendukung kandidat yang bermasalah dalam dua atau salah satu prinsip tersebut,” ujar Grace Natalie.

Belakangan, Grace Natalie pula yang menyampaikan perihal pengunduran diri Sunny Tanuwidjaya dari PSI.

"Bro Sunny gentleman mengakui akan men-support Anies dan untuk itu beliau mengundurkan diri," kata Grace Natalie, Selasa, 28 Juni 2022.

Sementara, menurut Juru Bicara DPP PSI Sigit Widodo, Sunny Tanuwidjaja sudah mundur dari PSI sejak setahun lalu.

"Bro Sunny sejak lebih dari satu tahun silam memang mengundurkan diri dari posisi Sekretaris Dewan Pembina PSI. Alasannya memang karena mendukung Pak Anies," kata Sigit, Kamis, 30 Juni 2022.

Melihat rekam jejak Sunny Tanuwidjaya dan juga sikap PSI selama ini terhadap Anies, Ujang meminta Anies waspada.

Ujang mengatakan, “Semua di politik itu jangan mudah percaya kepada siapa pun, apalagi pernah menjadi lawan politik seperti itu."

Sementara Hendri Satrio, pengamat politik yang juga pendiri lembaga survei KedaiKOPI, melihat fenomena Sunny Tanuwidjaya akan memberikan efek positif buat Anies.

"Fenomena Sunny akan mendorong pendukung Anies Baswedan yang selama ini diam, tak banyak bicara, akhirnya keluar untuk bergabung bersama gelombang perubahan yang hangat dibicarakan masyarakat," kata Hendri Satrio.

Menurut Hendri Satrio selama ini yang terbuka terang adalah pendukung Jokowi yang mengalihkan dukungan untuk Ganjar Pranowo.

Lompatan dukungan seperti Sunny dari lawan politik berbalik dukung Anies Baswedan adalah sesuatu yang baru yang bisa jadi akan diikuti orang-orang lain yang akan berani terbuka juga seperti Sunny. []

Berita terkait
Grace Natalie PSI: Anies Baswedan Tak Layak Jadi Penerus Jokowi Sebagai RI 1
Grace Natalie menyatakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, tidak layak jadi penerus Jokowi RI 1.
Viral FPI Dukung Anies Baswedan Capres 2024, FPI Duga Ini Kerjaan Intelijen Hitam
FPI versi baru merasa kerjaan intelijen hitam yang merusak namanya dengan memviralkan kabar seolah pihaknya dukung Anies Baswedan capres 2024.
Pengamat: Kasus Formula E Berpotensi Menodai Karir Politik Anies Baswedan
Karena, kata praktisi hukum ini, secara hukum tidak menjadikan penyelenggaraan itu sebagai kendala.
0
Keuntungan dan Kerugian Anies Baswedan Menerima Sunny Tanuwidjaya
Apakah Anies Baswedan akan dapat keuntungan atau justru dapat kerugian dengan dukungan Sunny Tanuwidjaya yang pernah dekat dengan Ahok dan PSI.