Ketimpangan Vaksin Covid-19 Jadi Fokus di Majelis Umum PBB

Akses ke vaksin Covid-19 jadi salah satu topik utama dalam pertemuan tahunan PBB di New York dan kemungkinan jadi yang paling banyak dibahas
Suasana ruang Sidang Majelis Umum PBB, saat penayangan video rekaman pesan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa ditayangkan, 23 September 2021 (Foto: voaindonesia.com - Spencer Platt/Pool Photo via AP)

New York – Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, Presiden Chad, Mahamat Idriss Deby, dan Presiden Uganda, Yoweri Museveni, akan pidato di Majelis Umum PBB 2021. Akses ke vaksin Covid-19 telah menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan tahunan di New York dan kemungkinan besar kembali menjadi yang paling banyak dibahas pada hari Kamis, 23 September 2021, sewaktu pemimpin dari negara-negara Afrika akan jadi sebagian besar dari mereka yang dijadwalkan menyampaikan pidato.

Sementara beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) telah memiliki dosis vaksin Covid-19 yang tersedia luas bagi populasi mereka selama berbulan-bulan, negara-negara lain harus bersusah payah untuk mendapat akses ke suplai vaksin Covid-19.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Afrika melaporkan baru 4% populasinya yang telah divaksinasi lengkap.

presiden afsel di pbbPenayangan rekaman pidato Presiden Afrika Selatan, Ramaphosa, pada Sidang ke-76 Majelis Umum PBB, di Markas Besar PBB, New York, AS, 23 September 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Ramaphosa termasuk di antara sekelompok pemimpin yang berpartisipasi dalam pertemuan puncak virtual hari Rabu, 22 September 2021, yang diselenggarakan Presiden AS, Joe Biden, untuk membahas upaya-upaya vaksinasi masyarakat di seluruh dunia. Biden mengumumkan AS akan membeli 500 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Pfizer lagi untuk didistribusikan ke negara-negara lain.

“Dari sekitar 6 miliar dosis vaksin yang diberikan di seluruh dunia, hanya 2 persen yang diberikan di Afrika, benua berpenduduk lebih dari 1,2 miliar orang,” kata Ramaphosa. “Ini tidak adil dan tidak bermoral.”

Pembicara lainnya pada hari Kamis, 23 September 2021, akan mencakup Presiden Irak, Barham Salih, Presiden Kuba, Miguel Díaz-Canel Bermúdez, Presiden El Salvador, Nayib Bukele, dan PM Italia, Mario Draghi.

Pandemi virus corona telah menyebabkan sejumlah pemimpin dunia untuk merekam terlebih dulu pidato mereka dan bukannya berangkat ke New York untuk berpidato langsung. Sekitar setengah pidato hari Kamis, 23 September 2021, telah direkam sebelumnya (uh/lt)/voaindonesia.com. []

Indonesia Dorong Penguatan Sistem Ketahanan Kesehatan Dunia

India Kebanjiran Obat dan Vaksin Covid-19 Palsu

COVAX Minta Agar Kesenjangan Vaksin Covid-19 Tidak Kian Lebar

Peredaran Kartu Vaksinasi Palsu Meningkat di Pasar Gelap AS

Berita terkait
Berbagi Dosis Vaksin Covid-19 untuk Penanganan Pandemi Global
Menlu Retno tekankan pentingnya mekanisme berbagi dosis atau dose-sharing vaksin Covid-19 dalam upaya penanganan pandemi global