Ketika Gus Mus dan Ganjar Kaget Jokowi Pilih Ma’ruf

Ketika Gus Mus dan Ganjar kaget Jokowi Pilih Ma’ruf. Ini reaksi mereka ketika tahu Jokowi pilih Ma'ruf jadi cawapresnya.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Gus Mus kaget mengetahui Jokowi pilih KH Ma’ruf Amin sebagai pendampingnya di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019. (Foto: Istimewa/Agus Joko Mulyono)

Semarang, (Tagar 10/8/2018) - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih KH Ma’ruf Amin sebagai pendamping di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 mengejutkan banyak tokoh. Di Jawa Tengah (Jateng), Gubernur Ganjar Pranowo dan ulama kharismatik KH Mustofa Bisri (Gus Mus) adalah di antaranya.

Kekagetan mereka terjadi saat keduanya bertemu di kediaman Gus Mus di Ponpes Roudlotut Tholibin, Leteh, Rembang, Kamis (9/8) malam.

Ganjar menceritakan, saat berbincang Gus Mus terlihat kaget mengetahui Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden. Ganjar pun mengaku juga kaget dengan penetapan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.

Ketika tengah menikmati teh hangat yang disuguhkan tuan rumah, Ganjar ditanya Gus Mus soal keputusan Jokowi. "Saat Gus Mus keluar, tiba-tiba bertanya sampun maos (sudah baca) berita mas?  Dereng (belum) Gus, lha pripun (bagaimana)? Lha niki (ini) kok cawapres-e Pak Ma'ruf Amin?" kata Ganjar mengulang perbincangan dengan Gus Mus, Jumat (10/8).

Meski begitu, Gus Mus mengaku bisa memahami pilihan itu setelah melihat dinamika politik bangsa. "Terus bilang, lha pripun? Kulo (saya) kaget. Kulo nggih kaget Gus, lha kagete pripun Gus? Mungkin pilihannya kudu niku (harus itu)," ucap Ganjar kembali menyampaikan perbincangannya dengan Gus Mus.

Bagi Ganjar sendiri, kendati kaget, namun sudah memperkirakan hal tersebut akan terjadi. Sebab Presiden Jokowi sebelumnya telah memberi sinyal 3 M untuk kandidat pendampingnya.

"Dari dulu sudah diomongi dari dulu 3 M. Itu kan saya sudah tahu siapa saja," kata dia.

Melihat perkembangan politik Tanah Air terakhir, Ganjar menilai pilihan Jokowi sudah tepat.

Kondisi bangsa saat ini, Jokowi memang membutuhkan tokoh dengan tingkat pemahaman agama yang tinggi. "Jadi ketika hari ini situasi eksternal, sosial, kapitalisasi agama dalam politik tinggi, maka saya kira butuh tokoh-tokoh agama dengan kapasitas yang tinggi. Sehingga bangsa ini jadi lebih baik," papar dia.

Dengan berpasangan dengan pemuka agama, membuat langkah politik Jokowi semakin menemukan arah yang jelas. Ganjar pun menjelaskan kemungkinan sikap masyarakat Jateng atas pilihan Jokowi menggendeng Ma’ruf Amin.

"Insyaallah masyarakat Jateng akan melihat dua hal. Satu, pengalaman Pak Jokowi, sebagai incumbent beliau melakukan hal yang konkrit. Maka secara teknokrasi politik beliau berhasil," jelas Ganjar.

"Kedua, budaya paternalis, ketaatan masyarakat Jateng pada kiai dan pada orangtua, maka Pak Ma'ruf pas. Maka beliau akan membagi, urusan keragaman sosial Pak Ma'ruf pasti tahu. Dan Pak Ma'ruf kalau ngomong tenang, menyejukkan dan kalau ndalil, ora ono seng ngalahke tak kira (tidak ada yang mengalahkan saya kira)," sambung dia.

Disinggung dukungannya terhadap Jokowi, meski yang terpilih akhirnya bukan teman karibnya, Mahfud MD, "Tetap dukung Pak Jokowi? Sudah pasti. Kancane (temannya) Pak Jokowi. Mosok ditakonke maneh (masak ditanyakan lagi)," tukas Ganjar. []

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.