Ketika David Beckham Berbagi Kasih dengan Anak-anak Korban Bullying di Semarang

Kunjungan Beckham kali ini sebagai duta kehormatan Unicef, organisasi PBB yang bertugas memberi bantuan kemanusian kepada anak-anak dan ibunya
David Beckham bermain bola dengan siswa siswi SMPN 17 Kota Semarang. Beckham datang sebagai duta kehormatan Unicef, dalam rangka memerangi bullying di lingkungan sekolah. (Ist/Unicef)

Semarang (Tagar 28/3/2018) – Kota Semarang, Jawa Tengah, dikunjungi bintang sepakbola dunia, David Beckham. Mantan pemain Manchester United ini blusukan ke sejumlah wilayah pelosok di Semarang selama dua hari terakhir.

Kunjungan Beckham kali ini sebagai duta kehormatan Unicef, organisasi PBB yang bertugas memberi bantuan kemanusian kepada anak-anak dan ibunya.

Karenanya David Beckham ke Semarang untuk bertemu anak-anak yang pernah punya pengalaman buruk menjadi korban bullying atau perundungan di lingkungan sekolahnya.

Pada Selasa (27/3), Beckham melihat dari dekat model pendidikan antiperundungan di SMPN 17, di Jangli Gabeng, Jangli, Kecamatan Tembalang.

Sedangkan Rabu (28/3) hari ini, suami dari Victoria Beckham tersebut menyempatkan diri bertandang ke SMPN 33, Mangunharjo, Kecamatan Tembalang.

Dalam siaran pers Unicef yang diterima Tagar News, Beckham bertemu langsung dengan Sripun (15), salah satu siswi SMPN 17. Beckham mendengar bagaimana Sripun menjadi pemimpin untuk mencegah perundungan di sekolahnya.

Bahkan Sripun menceritakan langsung kisahnya di Instagram story beckham. Sekaligus menunjukkan rumahnya berikut anggota keluarga dan teman-temannya di sekolah kepada dunia.

"Saya menghabiskan waktu dengan seorang anak perempuan yang luar biasa (Sripun). Dia dipilih oleh teman-temannya untuk ikut ambil bagian dalam program antiperundungan untuk menghentikan kekerasan di sekolah," kata Beckham.

Bagi Beckham, Sripun adalah sosok pembuat perubahan dan kini membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif untuk siswa-siswa lain agar merasa lebih aman di sekolah.

"Ini telah meningkatkan percaya dirinya dan dia berharap murid-murid lain tidak perlu mengalami perundungan seperti dia," cerita Beckham.

Di SMPN 17, Beckham sempat bermain bola dengan para siswa. Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan siswa untuk mengabadikan momen langka lewat ponselnya.

"Kaget juga, ternyata David Beckham ke SMPN 17. Tahu saat pulang kerja, melihat keramaian di sekitar sekolah," ujar Riyadi (35) warga Jangli Gabeng.

Di SMPN 33, kehadiran Beckham tidak terlalu mencolok seperti sebelumnya. Tidak banyak warga yang tahu jika salah satu idola masyarakat sepakbola dunia itu tengah berada di sekolah tersebut. Terlebih pihak sekolah menutup pintu gerbang dan melarang masuk siapapun yang tidak berkepentingan.

Sejumlah awak media hanya bisa menunggu di luar sekolah sembari berharap ada momen untuk wawancara atau mengambil gambar.

Sayang kesempatan itu tertutup lantaran Bechkam keluar sekolah menumpang mobil dengan pengawalan ketat petugas keamanan.

Sejumlah warga yang sudah menunggu di depan gerbang pun tak mampu menyembunyikan kekecewaannya.

"Padahal saya sudah menyiapkan batik khas Blora warna hitam. Warna hitam itu kesukaan Victoria Beckham," ujar Kristina (45) ibu rumah tangga dari Wonodri, Semarang Selatan.

Usai berkunjung di SMPN 33, Beckham bertemu dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di kantornya di kompleks Balai Kota Semarang. Pertemuan keduanya berlangsung tertutup dan tidak berlangsung lama.

"Beckham intinya senang di Semarang, cuacanya lebih baik dari London. (Padahal) ini kan pas mendung. Dia juga senang karena ada tindakan konkrit dari Pemkot dan masyarakat Semarang terhadap tindakan bullying," papar Hendrar Prihadi.

"(Becham) Menitipkan kepada Pemkot Semarang bahwa masalah bullying maupun kekerasan terhadap anak dan perempuan adalah hal yang harus dihilangkan dari Kota Semarang," (ags)

Berita terkait