Kesal Dimutasi, Kapolsek Ini Menyeret-nyeret Nama Jokowi

Kesal dimutasi, Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz menyeret-nyeret nama Jokowi hingga Polri dicap tidak netral dalam Pilpres.
Eks Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz. (Foto: Pojok Satu)

Jakarta, (Tagar 1/4/2019) - Eks Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz yang menggegerkan publik lantaran mengaku diperintah untuk mendukung paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin atas arahan Kapolres Garut, mencabut laporannya di Markas Polda Jawa Barat, Senin (4/1).

Terungkap, hal yang melatari Sulman Aziz bertindak demikian karena gelap mata. Dia frustasi, dimutasi oleh atasanya menjadi Kanit Seksi Direktorat Lalu Lintas.

Sebelum dimutasi, Sulman diketahui menjabat sebagai Kapolsek Pasirwangi. Kini, jabatan terbarunya adalah Kanit Seksi Pelanggaran Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat.

"Sebetulnya itu saya sampaikan karena saya waktu itu emosi, saya telah dipindahtugaskan dari jabatan saya yang lama sebagai kapolsek," ujar Sulman di Mapolda Jawa Barat, Senin (1/4).

Sulman menyampaikan, mutasi itu dipicu fotonya bersama tokoh agama yang diketahui merupakan ketua penyelenggara deklarasi dukungan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pada 25 Februari 2019.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menyatakan, bahwa Polri netral pada Pemilu 2019.

Tugas utama Polri, kata Dedi, dalam pesta demokrasi ini adalah menciptakan kondisi yang aman dan damai.

Mengenai netralitas Polri dalam Pemilu, ditegaskan pula oleh Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur, Irjen (Purn) Machfud Arifin. Dia mengatakan netralitas Polri merupakan keniscayaan. Apalagi sudah ada perintah Jenderal Tito yang secara tegas meminta aparat kepolisian netral.

"Sudah lama beredar itu. Kalau menurut saya polisi ya harus netral. Kamu ikuti instruksi Pak Kapolri aja. Pak Kapolri kan memberikan sanksi bagi yang tidak netral. Itu aja dijadikan pedoman," tegas Machfud, Minggu (31/3).

Mantan Kapolda Jatim ini juga melihat ada upaya dari pihak-pihak tertentu untuk mendeligitimasi proses pemilihan umum. Aparat dan KPU, lanjut Machfud, yang menjadi sasaran tembak upaya delegitimasi ini.

Maka, dalam konteks ini, sudah terang apabila Sulman Aziz telah menyalahi aturan. Ia melanggar instruksi sekaligus UU Polri soal netralitas dalam proses elektorat.

Sulman pun mengakui telah melakukan kesalahan terkait netralitas Polri di Pemilu 2019, saat mengungkapkan arahan dari Kapolres Garut perihal menggalang dukungan kemarin.

"Saya sudah melakukan suatu kesalahan saya, saya menyatakan bahwa Polri itu tidak netral di dalam Pilpres 2019 ini," ucap Sulman.

Sebelumnya, AKP Sulman sempat mendatangi lembaga bantuan hukum Lokataru, Jakarta.

Kepada media massa di Lokataru, Sulman mengaku pernah mendapatkan perintah dari atasannya untuk memenangkan pasangan calon 01 di pilpres.

Sebelum berbicara mengenai perintah itu, Sulman lebih dulu membahas mengenai mutasi dirinya dari pos orang nomor satu di Polsek Pasirwangi. Menurut Sulman, dia dipindahkan karena pernah berfoto dengan tokoh pemenangan pasangan calon 02. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.