Keponakan JK Kalah Lawan Kotak Kosong di Makassar

Keponakan JK kalah lawan kotak kosong di Makassar. Bahkan Munafri juga kalah lawan kotak kosong di TPS-nya sendiri.
Keponakan JK Kalah Lawan Kotak Kosong di Makassar | Munafri Arifuddin calon walikota Makassar. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 27/6/2018) - Munafri Arifuddin calon wali kota Makassar yang merupakan keponakan Wapres Jusuf Kalla (JK) kalah melawan kotak kosong dalam Pilkada Makassar. Hal ini terlihat dalam berbagai quick count (penghitungan cepat). 

Ia bahkan juga kalah melawan kotak kosong di tempat pemungutan suara (TPS)-nya sendiri di TPS 03 di halaman SD Mangkura, Kelurahan Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang. Di sini kotak kosong yang unggul.

Dari total DPT 236, hanya 139 yang datang memilih. Jumlah 139 suara tersebut telah terbagi tiga di antaranya suara untuk pasangan calon wali kota Makassar, Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu), kotak kosong, dan tidak sah.

Dari suara yang masuk, pasangan calon nomor urut satu, Appi-Cicu hanya meraih 43 suara, sementara kotak kosong meraih 91 suara, dan lima suara tidak sah.

Hasil ini merupakan penghitungan yang dilakukan petugas TPS 03 yang mulai digelar sekitar pukul 16.20 Wita. Selain itu, penghitungan suara juga disaksikan petugas dari KPU Makassar, Satpol PP hingga Polisi yang berjaga di TPS 03.

Irma seorang warga mengatakan, hampir semua keluarganya memilih kotak kosong, karena menurut mereka, pasangan Appi-Cicu belum berpengalaman.

"Appi dan Cicu belum berpengalaman. Kami enam orang di keluarga, semuanya memilih kotak kosong," ujarnya pada Tagar News, Rabu (27/6).

Daeng Sampara seorang warga menduga, adanya orang besar di belakang Appi-Cicu yang justru membuat pasangan itu kalah.

"Saya kira ada orang besar yang ada di belakang Appi-Cicu. Banyak warga tidak menyukai orang besar tersebut, sehingga mereka menyangkut-pautkan pasangan Appi-Cicu dengan orang penting tersebut," kata Sampara. Ia tidak menyebut siapa orang besar atau orang penting yang ia maksudkan itu.

Hingga Rabu sore, hasil survei Celebes Research Center (CRC) pasangan nomor urut satu, Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) meraih 46,44 persen suara. Sementara kolom kosong atau kotak kosong unggul dengan 53,56 persen suara. Presentase suara masuk hampir 80 persen.

Herman Hezer Direktur CRC mengatakan, kemenangan kolom kosong di Makassar merupakan fenomena baru. Suatu hal yang sangat mengejutkan.

"Mungkin dalam pilkada sebelumnya belum pernah kolom kosong atau kotak kosong memenangkan pilkada. Ini sangat mengejutkan," ujar Herman.

Ia menambahkan, "Kalau lihat data, kolom kosong memenangkan pilkada Kota Makassar, meskipun angka yang masuk belum 100 persen. Kalau kita lihat, konsistensi dari awal kelihatannya kolom kosong akan memenangkan pilkada Kota Makassar."

TPS MunafriHasil penghitungan suara di TPS 03 di halaman SD Mangkura, Kelurahan Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang. TPS di mana Munafri Arifuddin mencoblos. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Pilih Kolom Kosong

Rabu pagi (27/6) sebelum mencoblos, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto melakukan pemantauan di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di sekitar kediaman pribadinya di Jalan Amirullah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Pantau di sekitar sini dulu, baru nanti saya akan mendampingi penjabat gubernur Sulsel untuk meninjau beberapa TPS lainnya, sebelum saya mencoblos," ujar Moh Ramdhan Pomanto di sela pemantauan di TPS 001 di Jalan Amirullah Makassar, Rabu, dilansir Antara.

Di sela peninjauann itu Danny - sapaan Moh Ramdhan Pomanto - menyapa beberapa warga di sekitar rumahnya agar pada momentum pemilihan kepala daerah serentak ini dapat menggunakan hak pilihnya.

Ia mengatakan akan menggunakan hak pilihnya untuk mencoblos itu sekitar pukul 11.00 Wita, setelah peninjauannya dilakukan bersama Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono.

"Mari kita menggunakan hak pilih sebagai sebagai warga negara. Mencoblos kolom kosong juga adalah hak, jadi mari menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya," katanya.

Pada pemilihan kepala daerah serentak ini, Moh Ramdhan Pomanto bersama Indira Mulyasari Paramastuti sedianya sebagai kontestan Pilkada Makassar, namun karena adanya putusan peradilan sehingga pencalonannya dibatalkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar.

Danny di beberapa kesempatan selalu memberikan semangat kepada para pendukungnya agar tetap menggunakan hak pilihnya, meskipun dirinya sudah tidak menjadi kontestan pilkada tersebut.

Di TPS 001 yang bertempat di Gedung Baruga Habibie Nur Al-Aqsha di Jalan Amirullah, Kelurahan Maricaya Selatan, Kecamatan Mamajang, Danny mencoblos bersama 41.517 pemilih lainnya sesuai yang terdata di daftar pemilih tetap (DPT).

Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal juga menggunakan hak pilihnya dengan mencoblos di TPS 20, Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate. (rio/af)

Berita terkait
0
Apa Tujuan Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Ini Penjelasan Dokter Forensik
Apa tujuan autopsi ulang jenazah Brigadir J, ini penjelasan dokter forensik, penjelasan termasuk misteri luka sebelum atau sesudah kematian.