Kenaikan Suku Bunga AS Berdampak Secara Global

Sinyal yang ditunjukkan oleh The Fedtentang kenaikan suku bunga yang akan datang diperkirakan dapat berdampak ke luar Amerika
Lembaran uang dolar AS tengah dihitung oleh seorang petugas di sebuah tempat penukaran uang di Islamabad, Pakistan, pada 17 Mei 2019 (Foto: voaindonesia.com - AP/B. K. Bangash)

Jakarta – Sinyal yang ditunjukkan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, pada Rabu, 26 Januari 2022, tentang kenaikan suku bunga yang akan datang diperkirakan dapat berdampak ke luar Amerika.

Komisi Pasar Terbuka Bank Sentral mengumumkan akan mempertahankan, untuk saat ini, kisaran target untuk suku bunga utama mendekati nol. Tetapi, The Fed memperingatkan, dengan inflasi jauh di atas 2 persen dan pasar tenaga kerja yang kuat, diperkirakan "akan tepat untuk segera menaikkan kisaran target suku bunga untuk tingkat dana federal."

Tingkat dana federal adalah tingkat bunga yang dibebankan bank komersial satu sama lain untuk pinjaman semalam dari kelebihan cadangan mereka.

"Komisi ini berencana menaikkan suku bunga pada pertemuan Maret," kata ketua The Fed Jerome Powell kepada wartawan, pada Rabu, 26 Januari 2022. “Kami memperhatikan risiko di seluruh dunia, tetapi ekonomi harus bertahan."

Karena dolar berfungsi sebagai mata uang utama cadangan internasional, kenaikan suku bunga Amerika akan menekan bank sentral negara lain untuk juga menaikkan suku bunga bagi mereka yang ingin meminjam uang.

bank sentral asDalam foto yang diambil pada 4 Mei 2021 ini tampak Gedung Bank Sentral AS yang terletak di Washington DC (Foto: voaindonesia.com - AP/Patrick Semansky)

"Seluruh dunia memiliki banyak utang dolar. Meskipun utang mereka dalam mata uang lokal, bank sentral seringkali harus menaikkan suku bunga untuk mengimbangi kenaikan suku bunga Amerika untuk mencoba menjaga stabilitas mata uang," kata seorang ekonom di Pusat Kajian Strategis dan Internasional, Gerard DiPippo.

"Menaikkan suku bunga dimaksudkan untuk menahan permintaan konsumen untuk mengatasi semua uang yang mengalir dalam ekonomi kita, dan itu akan mempengaruhi konsumen di sini, serta produsen barang dan negara lain yang bergantung pada pasar Amerika," kata Sarah Anderson, direktur proyek ekonomi global di Institute for Policy Studies (ka/lt)/voaindonesia.com. []

Bank Sentral AS Isyaratkan Tiga Kenaikan Suku Bunga Tahun 2022

Bank Sentral AS Mulai Kurangi Bantuan Ekonomi Pandemi

Amerika Perlu Tahunan Pulihkan Ekonomi dan Lapangan Kerja

Ekonomi Amerika Tumbuh Kuat 5,7% pada Tahun 2021

Berita terkait
Risalah The Fed Melemahkan Kurs Rupiah
Rupiah hari ini juga diprediksi akan bergerak di kisaran Rp 14.300 per dolar AS hingga Rp 14.400 per dolar AS.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu