Kementerian PUPR Terbitkan Buku Tentang Perumahan

Kementerian PUPR terbitkan Buku Sejarah dan Kamus Istilah Perumahan dalam kegiatan Sarasehan Perumahan di Kementerian PUPR, Jakarta.
Peluncuran Buku Sejarah dan Kamus Istilah Perumahan dalam kegiatan Sarasehan Perumahan di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. (Foto: dok. Ditjen Penyediaan perumahan Kementerian PUPR)

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Penyediaan Perumahan meluncurkan Buku Sejarah dan Kamus Istilah Perumahan dalam kegiatan Sarasehan Perumahan di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019.

“Selain peluncuran buku sejarah dan kamus istilah perumahan juga dilaksanakan pameran foto hasil kerja pembangunan perumahan selama lima tahun tahun terakhir di Indonesia,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya.

Bung Hatta pernah menyampaikan penyediaan rumah untuk rakyat tidak mungkin bisa dilaksanakan kurang dari 50 tahun.

Mengutip Ditjen Penyediaan perumahan Kementerian PUPR, Menteri Basuki mengatakan, Program Satu Juta Rumah merupakan program yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk mengurangi backlog perumahan di Indonesia. 

“Sarasehan ini bukan untuk nostalgia tapi juga untuk evaluasi pelaksanaan ke depan yang lebih baik,” katanya.

Lebih lanjut Basuki mengatakan, backlog perumahan di Indonesia masih ada sekitar tujuh sampai delapan juta unit rumah. Untuk itu, pemerintah akan terus mendorong program perumahan guna menyediakan rumah untuk rakyat.

“Bung Hatta pernah menyampaikan penyediaan rumah untuk rakyat tidak mungkin bisa dilaksanakan kurang dari 50 tahun. Penyediaan rumah itu tidak gampang. Kita juga ingin dengarkan rekomendasi senior dan pelaku perumahan sejak awal 90 tahunan," ucapnya. 

Pencerahan untuk pembangunan Perkim di Indonesia, menurut Basuki, sangat diharapkan betul, bukan basa-basi, sehingga semua bisa mempelajari sejarah bukan nostalgia, tapi evaluasi ke depan lebih baik.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengatakan, peluncuran Buku Sejarah yang bertajuk Jejak Langkah Hunian Layak Indonesia dan Kamus Istilah Perumahan merupakan rangkaian dari peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) yang jatuh pada tanggal 25 Agustus setiap tahunnya.

“Buku Sejarah dan Kamus Istilah Perumahan ini merupakan suatu sejarah bagi kita semua yang merupakan generasi penerus bidang perumahan,” ujarnya.

Menurut Khalawi, buku sejarah ini juga sangat bermanfaaat untuk menentukan arah pembangunan perumahan bagi masyarakat ke depan. Apalagi pemerintah saat ini juga memiliki program Satu Juta Rumah untuk meningkatkan pembangunan perumahan bagi masyarakat.

“Progres pembangunan perumahan di Indonesia ke depan semakin baik dengan adanya Program Satu Juta Rumah. Kami harap seluruh pemangku kepentingan bidang perumahan bisa memanfaatkan buku ini dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.

Khalawi mengatakan, pihaknya ingin memberikan pesan dalam kamus istilah perumahan supaya ke depan tidak muncul kosa kata tentang perumahan yang membingungkan masyarakat. Jadi ada nada satu kata pengertian supaya dapat dipahami oleh semua kalangan.

“Perlu adanya satu pemahaman kata dalam perumahan sehingga pemangku kepentingan bidang perumahan termasuk masyarakat dapat memahami arti istilah bidang perumahan dengan baik," ujarnya. []

Berita terkait
Kementerian PUPR Tingkatkan Akses 4 KSPN Prioritas
Kementerian PUPR tingkatkan konektivitas menuju 4 KSPN prioritas Pemerintah, yakni Danau Toba, Borobudur, Lombok, dan Labuan Bajo.
Kementerian PUPR Bangun Huntara di Palu dan Sekitar
Kementerian PUPR membangun hunian sementara (huntara) sebanyak 699 unit yang terdiri dari 8.388 bilik di 72 lokasi di Palu, Sigi dan Donggala.
Realisasi Program Sejuta Rumah Kementerian PUPR
Program Sejuta Rumah pada periode 2015-2019 sebanyak lima juta unit. Sejak dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 April 2015.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.