Kementerian PUPR Bedah Rumah 1.200 Unit Tidak Layak Huni

Kementerian PUPR terus meningkatkan hunian layak di Pandeglang, sebanyak 1.200 unit rumah tidak layak huni pada tahun 2019.
Kementerian PUPR terus meningkatkan hunian layak di Pandeglang. (Foto: dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Pandeglang, (Tagar 8/4/2019) - Kementerian PUPR terus meningkatkan hunian layak di Pandeglang. Sebanyak 1.200 unit rumah tidak layak huni pada tahun 2019 akan diperbaiki melalui Program Bantuan Stimulan perumahan Swadaya (BSPS) atau biasa dikenal bedah rumah.

"Kementerian PUPR melalui Ditjen Penyediaan Perumahan akan terus mendorong pembangunan rumah yang layak huni untuk masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat yang rumahnya tidak layak huni akan di bedah menjadi layak huni dengan program BSPS," ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Mengutip Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid didampingi oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita juga meresmikan rumah program BSPS yang dilakukan pembangunannya oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR.

Khalawi menjelaskan, berdasarkan data yang ada di Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR hingga akhir tahun 2018 lalu, jumlah rumah tidak layak huni di Indonesia mencapai angka 3,4 juta unit. 

Untuk menangani hal tersebut, pemerintah melalui program BSPS sejak tahun 2015 hingga 2018 telah mampu mengurangi jumlah rumah tidak layak huni sebanyak 987.047 unit.

Jenis dan besaran dana bantuan menurut Keputusan Menteri PUPR Nomor 158/KPTS/M/2019 tentang besaran nilai dan lokasi BSPS terbagi menjadi dua. 

Pertama adalah peningkatan kualitas rumah swadaya (PKRS) di daerah provinsi sebesar Rp 17,5 juta. Rinciannya adalah bantuan bahan bangunan Rp 15 juta dan upah kerja 2,5 juta.

Adapun PKRS khusus di pulau-pulau kecil dan pegunungan di provinsi Papua dan Papua Barat adalah Rp 35 juta yang terdiri dari bahan bangunan Rp 30 juta dan upah kerja Rp 5 juta.

Sedangkan yang kedua adalah Pembangunan Baru Rumah Swadaya (PBRS) total bantuannya Rp 35 juta yang terdiri dari bahan bangunan Rp 30 juta dan sisanya untuk upah kerja sebesar Rp 5 juta.  

"Bantuan stimulan untuk pembangunan baru yaitu Rp 35 juta dan Rp 17,5 juta untuk peningkatan kualitas. Jumlahnya memang tidak terlalu banyak, tapi kami mendorong keswadayaan masyarakat dalam membangun rumahnya secara bergotong royong. Pengerjaannya nanti juga dilakukan secara swadaya dan saling membantu antar warga," terangnya.

Salah satu penerima bantuan rumah swadaya di Pandeglang, Yanti Komalasari menyampaikan terima kasih kepada Kementerian PUPR dan Pemkab Pandeglang atas bantuan bedah rumah ini. 

"Saya merasa senang dengan adanya bantuan BSPS ini. Akhirnya kami bisa membangun rumah yang layak huni," ujar Yanti.

Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita menerangkan program BSPS sangat membantu masyarakat bisa memiliki rumah yang layak huni sehingga membantu menunjang pertumbuhan perekonomiannya.

Selain meresmikan rumah yang mendapatkan program BSPS, Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid juga meninjau lokasi pembangunan hunian tetap bagi korban terdampak tsunami Selat Sunda di Desa Mekarsari Kampung Sugal, Kecamatan Panimbang. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.