Kemenperin Minta IKM Terapkan Teknologi

Pelaku IKM, terus didukung agar mampu merumuskan strategi untuk melakukan efisiensi di tengah masa adaptasi kebiasaan baru
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih (Foto:Tagar/kemenperin.go.id)

Jakarta - Para pelaku usaha di tanah air, termasuk sektor industri kecil menengah (IKM), terus didukung agar mampu merumuskan strategi untuk melakukan efisiensi di tengah masa adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19. Langkah ini guna mempertahankan keberlangsungan usaha mereka dalam menopang perekonomian nasional.

"Kami mendorong pelaku IKM melakukan adaptasi bisnis baru melalui optimalisasi produk dan layanan dengan memanfaatkan teknologi modern sehingga menciptakan inovasi atau terobosan yang belum ada sebelumnya," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Jumat, 13 November 2020. 

Kami mendorong pelaku IKM melakukan adaptasi bisnis baru melalui optimalisasi produk dan layanan dengan memanfaatkan teknologi modern sehingga menciptakan inovasi atau terobosan yang belum ada sebelumnya

Dirjen IKMA menjelaskan, setiap perusahaan memiliki kebutuhan perawatan, perbaikan dan operasional atau MRO (maintenance, repair and operation) sebagai usaha melakukan efisiensi. Adapun yang termasuk dalam kategori MRO adalah barang maupun jasa yang dibutuhkan untuk proses perawatan, perbaikan dan operasional, misalnya suku cadang mesin, pembersih, peralatan keselamatan, perkakas dan lainnya.

"MRO adalah sembakonya industri yang pasti habis dipakai, akibat rusak atau memang sudah waktunya diganti dan lain-lain. Setiap bulan, industri membutuhkan pasokan dari sisi vendor MRO. Misalnya, bila divisi maintenance tidak beli, divisi repair atau operation juga membutuhkan. Kadang ketiganya membeli. Jarang sekali ada perusahaan yang tidak membeli kebutuhan MRO dalam satu bulan," katanya.

Namun menurut Gati, biaya terkait MRO seringkali kurang terpantau dengan baik sehingga pengeluaran tidak efisien. Padahal di masa pandemi saat ini, efisiensi adalah salah satu kunci dalam bertahan dan memenangkan persaingan.

"Dengan pengadaan MRO yang baik, perusahaan dapat meraih efisiensi yang optimal sekaligus meminimalkan downtime operasi dan berdampak positif pada kinerja perusahaan," jelasnya.

Gati optimistis, apabila upaya strategis tersebut dapat dijalankan dengan baik, sektor usaha khususnya pelaku IKM dapat memberikan kontribusi lebih signifikan bagi perekonomian Indonesia. 

"IKM dipandang memiliki peran besar, baik itu dalam dari sisi jumlah unit usaha atau serapan tenaga kerja. Tercatat dari 16,5 juta tenaga kerja, 10,5 juta berasal dari IKM yang tersebar di 4,2 juta usaha," ujar dia.

PT Kawan Lama Sejahtera (KLS) misalnya, telah membantu kebutuhan MRO para pelaku industri dengan B2B e-commerce, seperti klikmro.com dan kawanlama.com. 

"Selain menjawab kebutuhan MRO para pelaku industri tanpa harus bertatap muka, ini adalah salah satu cara kreatif yang kami lakukan dalam masa pandemi sekarang untuk bisa menjangkau customer dengan lebih mudah dan cepat," kata Komisaris PT KLS, Tony Sartono. []

Baca juga:


Berita terkait
Kemenperin Pacu Daya Saing Industri IKM
Kementerian Perindustrian terus memacu daya saing industri kecil menengah (IKM) yang memproduksi pakaian bayi.
Kemenperin Rampungkan Peta Jalan Kendaraan Listrik
Saat ini pemerintah terus memacu penerapan teknologi dan peningkatan investasi di sektor otomotif nasional.
Kemenperin Terus Dorong Pengembangan Kendaraan Listrik
Pemerintah terus mendorong penerapan teknologi dan peningkatan investasi di sektor otomotif nasional, dengan pengembangan kendaraan listrik.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura